REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho mengkritisi penggunaan Video Assistant Referee (VAR) dalam sepak bola. Ia merasa teknologi tersebut belum efektif digunakan. VAR hadir untuk membantu tugas wasit. Namun menurut Mourinho, kesalahan demi kesalahan tetap terjadi.
Pertama, ia menyinggung insiden selama derby Merseyside pada Sabtu (10/17) malam WIB. Duel mempertemukan tuan rumah Everton kontra Liverpool di Stadion Goodison Park pada ajang Liga Primer Inggris.
Saat itu penjaga gawang the Toffees, Jordan Pickford terhindar dari hukuman setelah melakukan pelanggaran berbahaya pada bek Liverpool, Virgil van Dijk. Setelahnya Van Dijk dipastikan mengalami cedera lutut serius.
Walhasil palang pintu tim nasional Belanda itu harus menepi untuk waktu yang lama.
Selanjutnya momen pada duel Liga Champions antara Manchester City versus FC Porto di Stadion Etihad, Kamis (22/10) dini hari WIB.Saat itu, gelandang City, Ilkay Guendogan melanggar kiper Porto Agustin Marchesin. Guendogan selamat dari hukuman.
Beberapa menit kemudian kubu tamu malah diganjar penalti. Itu karena bek Porto, Pepe melakukan pelanggaran di area terlarang.
Mourinho merasa Pickford dan Guendogan layak dikeluarkan dari lapangan. Sebab tayangan ulang membuktikan dua pemain tersebut melakukan tekel berbahaya.
Ia sudah sering memprotes keputusan wasit. Pada akhirnya ia belajar memahami lantaran sang pengadil seorang manusia yang tak luput dari kekeliruan.
"Yang tidak bisa diterima adalah kesalahan dari adanya VAR," ujar Mourinho, dikutip dari Goal, Senin (26/10).
Ia memahani wasit sulit mengeluarkan keputusan saat tempo pertandingan berlangsung cepat. Namun asistennya bisa memantau video dari berbagai sudut.
Oleh karenanya, ia sulit menerima ketika teknologi tak cukup membantu, bahkan membuat kekeliruan. VAR seolah membedakan hukuman satu insiden dengan yang lainnya, meski kejadiannya hampir mirip.
Kini, Mou sedang mempersiapkan timnya menuju markas Burnley dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Selasa (27/10) dini hari WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
