Senin 26 Oct 2020 19:00 WIB

Mambaul Ulum Al-Mubarok Diresmikan, Fokus Ilmu dan Adab

Pesantren Mambaul Ulum Al-Mubarok Pondok Aren fokus pada pembinaan ilmu dan adab.

Peresmian Pondok Pesantren Mambaul Ulum Al-Mubarok, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (25/10).
Foto: Dok Istimewa
Peresmian Pondok Pesantren Mambaul Ulum Al-Mubarok, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN- Kepala Kantor Kementerian Agama RI Kota Tangerang Selatan, KH Abd Rozak, atas nama Wali Kota Tangerang Selatan Hj Airin Rachmi Diany meresmikan Gedung Pondok Pesantren Mambaul Ulum Al-Mubarok, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang sedianya akan meresmikan Pembangunan Ponpes Mambaul Ulum Al Mubarok di lokasi, namun karena ada panggilan mendadak peresmian kemudian diwakilkan kepada kepala kantor Kemenag Tangsel, sementara penandatanganan prasasti akan dilakukan dikantor Wali Kota Tangsel waktu berikutnya. 

Baca Juga

Demikian disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Al-Mubarok Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, KH Ezza Purnama, saat sambutan pengantar.   

Kiai Ezza mengatakan Pondok Pesantren yang mulai dibangun pada 2018 dengan diawali peletakan batu pertama oleh Dewan Penasehat Lembaga Dakwah Islam Indonesia Pimpinan Pusat merupakan Pondok Pesantren dalam binaanLembaga Dakwah Islam Indonesia DPD Kota Tangerang selatan.

 

"Pondok Pesantren yang beralamatkan di wilayah Kelurahan Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangsel, yang dibangun di atas lahan tanah seluas 800m² pada akhir 2018. Saat ini sudah selesai pembangunannya sesuai dengan rencana awal dan sudah mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar," Jelas Ezza. 

Dibangunnya Pondok Pesantren yang bernaung di bawah binaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia tersebut, lanjut Ezza, adalah sebagai sarana bagi generasi penerus bangsa untuk membekali diri dalam meraih cita-cita menjadi individu yang alim faqih, berahlaqul karimah, dan mandiri. 

"Cita-cita yang kami sebut sebagai Trisukses generasi penerus tersebut berusaha kami jembatani agar generasi penerus bangsa mampu menghadapi berbagai pengaruh akhir zaman," ujar dia. 

Upaya ini, menurut dia, sangat penting dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Untuk itu, para pengurus Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum Al Mubarok menyusun dan melaksanakan kurikulum pendidikan yang dianggap sesuai dan memadai untuk menunjang tujuan tersebut. 

Ilmu Alquran dan hadits merupakan ilmu yang paling utama dipelajari di Pondok Pesantren ini. Disiplin ilmu lainnya, adalah pendidikan terkait dengan pendidikan pembentukan karakter yang mengutamakan pendidikan memelihara kerukunan, kekompakan, kerjasama dalam berbagai hal yang bermanfaat, membangun kejujuran, amanah, dan berhemat. 

Pendidikan yang membangun kemandirian santri di antaranya pelatihan kuliner dan tata boga, otomotif, dan administrasi serta perpajakan. Dari sisi bangunan, konsep bangunan sengaja dibuat bergaya modern, menyesuaikan dengan semangat generasi milenial. 

"Kamipun menggunakan teknologi modern untuk memudahkan sistem belajar on line yang menjadi tuntutan saat ini, terutama pada masa pandemi," ujar dia dalam keterangannya Senin (26/10).

 

Dia mengatakan, Pesantren Manba’ul ‘Ulum Al-Mubarok memiliki kapasitas untuk menampung 120 santri boarding school. Harapannya, santri yang telah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum Al Mubarok ini dapat terjun di masyarakat sebagai individu yang kuat dalam akidah, memiliki ahlak yang baik dan mampu mengatasi segala persoalan, baik pribadi maupun berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. 

Hadir pada acara peresmian tersebut, Dewan Penasehat Lembaga Dakwah Islam Indonesia KH dy Suparto, yang sekaligus memberikan doa. 

Kepala Kantor Kemeterian Agama RI Kota Tangerang Selatan, KH Abd Rozak, pada sambutan peresmiannya menceritakan bahwa keberadaan Pondok Pesantren sudah ada sejak abad ke-16 sebelum Indonesia merdeka.  

"Meski keberadaanp pondok pesantren dan santri di Indonesia ini lebih tua dari indonesia, sementara legitimasi dari Pemerintah dengan Hari Santrinya baru beberapa tahun belakangan, santri tidak marah, santri tidak demo, karena sifat santri memang berakhlaqul karimah, takzim, dan sabar," kata ujar dia. 

Dia menggarisbawahi pendirian pondok itu harus ada lima di dalamnya, yaitu ada kyainya, ada guru, ada asrama, ada kurikulum materi program yang diajarkan, maka sudah sah untuk diresmikan. 

 

Hadir pada acara tersebut, Camat Pondolk Aren, Makum Sagita, Lurah Jurang Mangu, Lurah Pondok Aren, dari Polres Tangsel beserta jajaranya, FKUB Kota Tangsel, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam H Edi Suharsongko, dan beberapa undangan lainya. Turut hadir Ketua DPD Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia Kota Tangerang Selatan Edy Irianto yang mendampingi para tamu undangan pada kegiatan tersebut

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement