Senin 26 Oct 2020 16:40 WIB

Ridwan Kamil Minta Masyarakat Menengah Atas Rajin Belanja

Rajin berbelanja didorong dilakukan hingga pandemi berakhir.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak masyarakat membelanjakan uangnya agar krisis ekonomi akibat pandemi bisa teratasi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak masyarakat membelanjakan uangnya agar krisis ekonomi akibat pandemi bisa teratasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau masyarakat menengah ke atas agar rajin berbelanja. Uang yang dibelanjakan masyarakat diharap bisa hindari krisis ekonomi berkepanjangan di masa pandemi Covid-19.

Menurut Ridwan Kamil, saat ini indeks tabungan masyarakat cenderung masih terlalu tinggi. "Ini tidak mempromosikan pemborosan, ini adalah menolong UMKM yang hampir mati dan mau tutup dan mau PHK. Supaya tidak terjadi krisis ekonomi berkepanjangan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (26/10).

Baca Juga

Emil mengatakan, sektor perdagangan saat ini menurun karena masyarakat menengah ke bawah tidak mampu membeli barang. Pemerintah membantu kelompok ekonomi tersebut dengan bantuan sosial berupa paket sembako maupun tunai.

"Nah menengah atas terlalu banyak menyimpan uang, sehingga itu memberatkan perbankan yang harus membayar bunga dan lain lain dalam jangka panjang," katanya.

Emil mengimbau kelompok masyarkat menengah ke atas agar rajin pergi ke warung maupun membeli produk baju di UMKM. Hal ini dilakukan hingga kondisi kembali normal dari Pandemi Covid-19.

"Kalau sudah normal lagi mesin sudah normal lagi maka diseimbangkan lagi gaya hidupnya," katanya.

Emil juga meminta masyarakat menengah ke atas agar tidak menunggu maupun membatalkan rencana membeli kendaraan bermotor. Kendati rencana pajak nol persen yang digaungkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrayani batal, namun Emil berharap masyarakat tidak membatalkan untuk membeli otomotif.

"Artinya tidak usah menunggu macam-macam beli saja mobil motor, karena kalau beli mobil motor pajaknya menjadi pendapatan provinsi yang sedang menurun. Jadi saya imbau yang mau membeli otomotif mohon jangan ditahan proses pembeliannya," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement