Senin 26 Oct 2020 14:16 WIB

Pemprov Babel Kembangkan Padi Hitam Organik

Petani hanya melakukan penanaman padi sekali dalam setahun disaat musim hujan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mengembangkan pertanian padi hitam organik, guna meningkatkan ekspor beras hitam, (ilustrasi).
Foto: ANTARA
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mengembangkan pertanian padi hitam organik, guna meningkatkan ekspor beras hitam, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mengembangkan pertanian padi hitam organik, guna meningkatkan ekspor beras hitam ke Jepang yang akan berdampak baik terhadap kesejahteraan petani di daerah itu.

"Pada tahun ini, kita mengembangkan 25 hektare padi hitam organik di Desa Kemuja Kabupaten Bangka," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djona di Pangkalpinang, Senin (26/10).

Baca Juga

Ia mengatakan pengembangan padi hitam organik ini, karena permintaan ekspor, khususnya Jepang yang tinggi, sehingga petani tidak lagi kesulitan memasarkan hasil pertaniannya, karena beras hitam ini telah ada pangsa pasarnya. "Pada tahun ini 25 hektare dan tahun depan akan ditambah lagi 50 hektare, sehingga produksi beras hitam tanpa kimia ini semakin meningkat," ujarnya.

Menurut dia dalam meningkatkan produksi beras ini, pemerintah provinsi akan membangun irigasi dan embung untuk mendorong petani untuk melakukan penanaman dua hingga tiga kali setahun. "Selama ini, petani hanya melakukan penanaman padi sekali dalam setahun disaat musim hujan saja, sehingga produksi yang diperoleh petani kurang memadai dan hanya cukup untuk memenuhi permintaan pasar lokal," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung agar dapat menyinergikan kegiatan-kegiatan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) berupa lumbung, irigasi, dan saluran cacing. "Saya berharap semua kegiatan dapat berjalan lancar agar dapat meningkatkan ketahanan pangan bagi Bangka Belitung," katanya.

Kabid Prasarana Sarana Pertanian dan Penyuluhan Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel, Asdianto mengatakan bahwa beras hitam organik ini sudah memiliki pangsa pasar yang jelas yaitu Jepang. "Penanaman sawah organik merupakan langkah yang tepat, karena Bangka Belitung merupakan daerah potensial untuk mengembangkan sawah organik, yang mana untuk membuka sawah organik dibutuhkan lahan baru yang belum terkontaminasi oleh bahan kimia," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement