Senin 26 Oct 2020 12:51 WIB

Terminal Kampung Rambutan Perketat Protokol Kesehatan

Protokol kesehatan diperkuat sejak penumpang masuk kawasan terminal

Sejumlah bus menunggu waktu keberangkatan di Terminal Kampung rambutan, Jakarta, (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah bus menunggu waktu keberangkatan di Terminal Kampung rambutan, Jakarta, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mengantisipasi lonjakan keberangkatan penumpang dengan memperketat pengawasan protokol kesehatan Covid-19 menjelang libur cuti bersama memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Pengawasan protokol kesehatan kita perkuat lagi, dimulai sejak penumpang masuk kawasan terminal," kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jhoni, di Jakarta, Senin (26/10).

Untuk agenda pemberangkatan penumpang, kata Jhoni, pengawasan kesehatan dimulai dengan mengukur suhu tubuh di pintu masuk. "Pertama, kita sediakan sarana dan prasarana seperti wastafel lalu thermogun," katanya.

Suhu di atas 38 derajat celsius akan dilarang oleh petugas jaga masuk ke lingkungan terminal, bahkan petugas siap mendampingi ke posko kesehatan terdekat. Bagi penumpang yang memiliki suhu tubuh normal akan diarahkan petugas menuju ruang registrasi pemberangkatan di sekitar zona pembelian tiket perjalanan.

Terdapat dua petugas siaga yang akan meminta penumpang menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter, salah satunya tidak pilek maupun batuk. Terhadap penumpang yang tidak bisa menunjukkan surat tersebut, kata Jhoni, diwajibkan mengisi aplikasi survei kesehatan mandiri berupa Vorona Likelihood Matric (CLM).

"Pendataan penumpang melalui aplikasi akan menentukan yang bersangkutan bisa berangkat atau tidak. Akan ada survei kesehatan," katanya.

Bila lolos dari CLM, operator terminal menyiagakan petugas pos pengawasan di setiap bus yang akan diberangkatkan, misinya adalah memastikan seluruh penumpang menggunakan masker dan memiliki cairan pencuci tangan. "Nanti di dalam bus ada pos pengawasannya, jadi memastikan penumpang memakai masker dan membawa cairan pencuci tangan," katanya.

Selain itu, petugas akan memastikan bahwa jumlah penumpang bus hanya 50 persen dari total kapasitas tampung. Namun rangkaian protokol kesehatan itu tidak berlaku untuk kedatangan penumpang di terminal, sebab protokol kesehatan sudah diberlakukan di terminal keberangkatan daerah masing-masing.

Made Jhoni menambahkan situasi penumpang di Terminal Kampung Rambutan hingga Ahad (25/10) mengalami peningkatan. "Ahad kemarin datanya cuma 800 orang yang berangkat. Hari ini juga belum terlihat (ada peningkatan). Mungkin besok, Selasa (27/10), karena selama Covid-19 ada libur panjang, memang ada peningkatan. Cuma kalau lonjakan tidak ada," katanya.

Tanggal 28 dan 30 Oktober 2020 telah ditetapkan sebagai cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sesuai Surat Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2020. Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada 29 Oktober. Sementara tanggal 31 Oktober dan 1 November 2020 jatuh pada hari Sabtu dan Ahad yang merupakan libur akhir pekan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement