Senin 26 Oct 2020 10:23 WIB

Perusahaan Induk Dunkin Donuts Berencana Jual Seluruh Saham

Saat ini perusahaan induk Dunkin Donuts tengah bernegosiasi dengan Inspire Brands.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu toko Dunkin Donuts di Jalan Pennsylvania, AS
Foto: Ibj.com
Salah satu toko Dunkin Donuts di Jalan Pennsylvania, AS

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dunkin 'Brands berencana menjual seluruh sahamnya ke perusahaan swasta senilai 9 miliar dolar AS atau setara Rp132,19 triliun. Induk dari jaringan Dunkin' dan Baskin Robbins ini pun tengah bernegosiasi dengan Inspire Brands.

Dilansir New York Times, Ahad (25/10), dari kesepakatan ini nantinya Dunkin 'Brands akan berstatus private dengan harga 106,50 dar AS per saham. Harga tersebut naik menjadi 20 persen di atas harga penutupan pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Harga saham Dunkin telah naik lebih dari dua kali lipat sejak Maret. Investor memperhatikan keberhasilannya dalam membangun aplikasi dan layanan drive-through. Saat ini, sahamnya pun telah naik sekitar 18 persen sejak tahun lalu.

Transaksi tersebut akan menambah portofolio Merek Dunkin ke Merek Inspire, yang mencakup Arby's, Buffalo Wild Wings, Sonic, dan Jimmy John's. Inspire didukung oleh firma ekuitas swasta Roark Capital.

Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Dunkin 'Brands mengonfirmasi telah mengadakan pembicaraan awal soal penjualan saham ke Inspire Brands. Hingga saat ini, belum ada kepastian apakah kesepakatan tersebut akan tercapai.

Dunkin mengakui kebijakan work from home (WFH) telah membuat pelanggan yang datang ke tokonya berkurang sscara drastis. Selama pandemi, Dunkin memenfaatkan layanan drive-through dan sistem pemesanan daring.

Pola kerja inilah yang memungkinkan jaringannya dapat terus bertahan melayani para pelanggannya. Pada kuartal kedua tahun ini, Dunkin melaporkan telah mengalami peurunan penjualan sebesar 20 persen. Perusahaan berencana menutup sekitar 800 toko yang dinilai tidak menguntungkan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement