Senin 26 Oct 2020 09:56 WIB

'Sandi di Bursa Caketum Bukti Krisis Kepemimpinan PPP'

'Teman-teman PPP tak percaya diri dengan nama-nama yang ada.'

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno
Foto: Republika/Mimi Kartika
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan kemunculan tokoh eksternal dalam bursa calon ketua umum PPP membuktikan ada krisis kepemimpinan di partai berlambang Kakbah tersebut. Nama tokoh eksternal yang muncul, yakni Sandiaga Uno.

"Ya kalau orang dalam mengusulkan, ya, tentu ada krisis kepemimpinan di PPP ini, artinya temen-temen PPP ini tidak terlampau confidence (percaya diri) dengan nama-nama yang ada saat ini termasuk Pak Suharso," kata Adi kepada Republika, Senin (26/10).

Baca Juga

Selain itu, ia mengatakan, sistem kepartaian di Indonesia tidak mengenal ideologi partai, dan kaderisasi. Karena itu, menurutnya, sangat dimungkinkan seorang kader dari partai lain kemudian pindah dan ikut dalam bursa pemilihan calon ketua umum partai tertentu. 

"Siapa orang yang dianggap potensial maju memimpin partai, ya disitulah kemudian akan terjadi kepemiminan yang tanpa diduga," ujarnya.

photo
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa - (Antara/Reno Esnir)

Di internal PPP, ia mengatakan, sejauh ini nama Suharso Monoarfa memang yang dianggap cukup ideal menjadi ketua umum dibandingkan nama-nama lain seperti Ahmad Muqowam, Ahmad Farial, dan M Mardiono. Namun, ia mengatakan, ketokohan Suharso di PPP masih kurang terlihat. 

Suharso lebih sering muncul ke publik sebagai menteri perencanaan pembangunan nasional (PPN)/kepala Bappenas ketimbang sebagai pimpinan partai. "Bunyi sebagai ketua umum partai jarang terlihat ketimbang bunyi sebagai menterinya presiden. Dia tidak terlampau populer sepopuler Sandi, makanya nama Sandi di situ," ujarnya.

Selain Suharso, kader internal PPP lainnya yang juga dianggap ideal memimpin PPP, yaitu Sekjen PPP Arsul Sani. Menurutnya, Arsul lebih sering merepresentasikan suara PPP selama ini.

"Semua sangat tergantung PPP mau seperti apa," kata dia.

Sebelumnya, Arsul membenarkan Sandiaga diusulkan masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Selain Sandiaga, PPP Jawa Timur mengusulkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta eks wagub Jawa Timur dan eks menteri negara percepatan pembangunan daerah tertinggal Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

"Kalangan eksternal terbuka masuk ke PPP. Namun, tidak bisa langsung jadi ketua umum. Yang bisa, dia bergabung dulu dalam satu periode kepengurusan pada posisi selain Ketua Umum, nah pada Muktamar berikutnya dia bisa mencalonkan atau dicalonkan sebagai caketum," ucap wakil ketua MPR tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement