Senin 26 Oct 2020 08:04 WIB

Penumpang KA Diminta Rapid Test H-1 Keberangkatan

Rapid test H-1 untuk mengantisipasi terjadinya antrean panjang di stasiun.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi Stasiun Gambir, Jakarta] Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I Jakarta mengimbau kepada para penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) untuk melakukan rapid test minimal H-1 sebelum keberangkatan.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
[Ilustrasi Stasiun Gambir, Jakarta] Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I Jakarta mengimbau kepada para penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) untuk melakukan rapid test minimal H-1 sebelum keberangkatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I Jakarta mengimbau kepada para penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) untuk melakukan rapid test minimal H-1 sebelum keberangkatan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya antrean panjang di stasiun. 

"Untuk menghindari keterlambatan atau tertinggal KA, penumpang diimbau agar melakukan rapid tes H-1 sebelum jadwal keberangkatan bagi calon penumpang yang ingin memanfaatkan layanan rapid tes di stasiun," kata Kepala Humas KAI Daop I Jakarta Eva Chairunisa dalam keterangan tertulisnya, Ahad (25/10).

Baca Juga

Bagi calon penumpang KAI yang hendak menjalani rapid test pada hari keberangkatan, Eva mengharapkan, dapat mengatur waktu keberangkatannya. Sehingga memiliki waktu yang cukup untuk mengantre tes di stasiun. 

"Tidak disarankan datang tiga jam sebelum keberangkatan untuk menghindari risiko tertinggal KA mengingat antrean rapid test di stasiun cukup padat," jelas dia.

Eva menuturkan, rapid test terhadap calon penumpang KAI juga dapat dilakukan di klinik atau fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tersebut. Selain itu, untuk pemeriksaan rapid test pada stasiun di Jakarta, hanya tersedia di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen dengan biaya Rp 85 ribu.

Pada Sabtu (24/10) dan Ahad (25/10) kemarin, layanan rapid test di Stasiun Pasar Senen dan Gambir mencapai 1.100 calon penumpang. Bagi calon penumpang KAI yang ingin melakukan rapid test di stasiun harus memiliki kode booking tiket KAJJ yang telah terbayar lunas.

"Calon penumpang yang kedapatan reaktif saat rapid test tidak diperkenankan melakukan perjalanan KA dan tiket akan dilakukan pengembalian bea 100 persen diluar bea pesan serta disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut," ujarnya.

Di sisi lain, Eva mengungkapkan, jelang libur panjang dan cuti bersama pada akhir Oktober 2020, KAI mencatat terjadi peningkatan jumlah penumpang KAJJ yang berangkat dari wilayah PT KAI Daop 1 Jakarta. Berdasarkan data pemesanan tiket per tanggal 24 Oktober 2020, keberangkatan pada 27 Oktober 2020 sekitar 7.270, Rabu 28 Oktober 2020 dengan volume sementara sekitar 7.679 penumpang. 

Meski demikian, data tersebut masih dapat berubah lantaran tiket masih tersedia secara online. "Jumlah rata-rata penumpang per hari pada momen libur panjang tersebut bertambah dua kali lipat lebih jika dibandingkan akhir pekan minggu lalu pada Jumat, 16 Oktober 2020, yakni sebesar 2.876 penumpang dengan total KA yang dioperasikan sebanyak 18 KA," papar Eva.

Dia menambahkan, selama momen libur panjang dan cuti bersama ini, KAI Daop I Jakarta melakukan 27 perjalanan KAJJ per hari. Seluruh kereta itu akan berangkat dari Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Jakarta Kota. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement