Ahad 25 Oct 2020 19:17 WIB

AP II Maksimalkan Stimulus PSC

Stimulus dapat berdampak positif pada peningkatan lalu lintas penerbangan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
 PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memastikan akan memaksimalkan stimulus penerbangan yang diberikan Kemenhub.
Foto: AP II
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memastikan akan memaksimalkan stimulus penerbangan yang diberikan Kemenhub.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memastikan akan memaksimalkan stimulus penerbangan. Saat ini pemerintah sudah memberikan stimulus melalui penghapusan sementara tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) sehingga harga tiket lebih murah.

“Dukungan yang diberikan pemerintah harus dimanfaatkan secara maksimal, sehingga aktivitas perekonomian tetap terjaga di tengah pandemi," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (25/10).

Baca Juga

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan stimulus PSC tersebut untuk 13 bandara, lima diantaranya yang dikelola AP II. Kelima bandara tersebut yakni Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Kualanamu, Banyuwangi, dan Silangit.

"Bandara Soekarno-Hatta sebagai jangkar rute domestik memiliki peran penting karena dapat menjadi motor penggerak penerbangan nasional,” tutur Awaluddin.

Awluddin memastikan stimulus tersebut dapat berdampak positif pada peningkatan lalu lintas penerbangan. Untuk itu, Awaluddin mengatakan AP II bersama stakeholders akan memanfaatkan stimulus ini secara maksimal.  

Dia yakin terdapat lima damak positif sejalan dengan stimulus tersebut. Pertama, stimulus tersebut dapat meningkatkan utilisasi slot time penerbangan di atas 40 persen.

Sebagai contoh, kata dia, Bandara Soekarno-Hatta memiliki 1.367 daily slot plan yang artinya di dalam satu hari dapat melayani sebanyak 1.367 penerbangan. Data pada 22 Oktober 2020 menunjukkan jumlah penerbangan pada hari itu sebanyak 517 penerbangan, atau sekitar 38 persen dari kapasitas slot yang ada.

“Kami menargetkan utilisasi slot penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat menyentuh sekitar 600 penerbangan per hari pada November, atau sekitar 43 persen dari kapasitas. Pada Oktober, rata-rata penerbangan masih sebanyak 400 sampai 500 penerbangan per hari,” jelas Awaluddin.

Kedua yakni rute dan destinasi penerbangan akn semakin bertambah. Awaluddin mengatakan, saat kondisi normal, Bandara Soekarno-Hatta memiliki 81 destinasi, sementara berdasarkan data 22 Oktober 2020 rute yang dilayani sebanyak 63 destinasi.

Ketiga yaitu, frekuensi penerbangan di satu rute dapat mencapai ratio utilisasi 50 persen. "Frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta ditargetkan dapat minimal mencapai ratio 50 persen khususnya untuk rute-rute sibuk," jelas Awaluddin.

Selanjutnya, dampak positif keempat yaitu dapat meningkatkan keterisian penumpang di pesawat. Awaluddin mengtaakan, saar ini rata-rata load factor di penerbangan keberangkatan bandara-bandara AP II berkisar 40 persen hingga 45 persen.

"Dengan adanya stimulus yang membebaskan tarif PSC bagi penumpang pesawat, maka harga tiket dapat lebih rendah sehingga meringankan masyarakat untuk melakukan perjalanan dan diharapkan load factor meningkat maksimal mencapai 70 persen," tutur Awaluddin.

Kelima, Awaluddin yakin jumlah penumpang pada November dapat meningkat tumbuh 20 persen. AP II memperkirakan jumlah pergerakan penumpang di lima bandara yang termasuk di dalam skema stimulus PSC dapat meningkat 20 persenpada November menjadi 1,74 juta orang, dibandingkan dengan Oktober.

"Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang pada November diperkirakan mencapai 1,35 juta," ujar Awaluddin.

Di memastikan, AP II akan berkoordinasi dengan maskapai untuk meningkatkan slot time penerbangan. Salah satunya dengan pembukaan rute domestik yang sempat ditutup di tengah pandemi dan penambahan frekuensi penerbangan di rute eksisting.

"Melalui lebih banyaknya pilihan penerbangan maka pasar akan terbentuk sehingga load factor meningkat dan pergerakan penumpang di bandara juga meningkat," ungkap Awaluddin. Awaluddin memperkirakan, sepanjang 2020 jumlah penumpang di 19 bandara AP II dapat mencapai sekitar 35 juta pergerakan orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement