Ahad 25 Oct 2020 14:57 WIB

Dukung Islamofobia, Dewan Bournemouth Inggris Terima Ancaman

Anggota Dewan Bournemouth Inggris menima ancaman pembunuhan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Anggota Dewan Bournemouth Inggris menima ancaman pembunuhan. Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_92
Anggota Dewan Bournemouth Inggris menima ancaman pembunuhan. Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS-Beverley Dunlop, Anggota Dewan Konservatif Bournemouth, Christchurch dan Poole Council, Inggris mengatakan dia mendapat tiga panggilan telepon yang mengancam akan memenggalnya. Ancaman ini diduga karena ia membuat komentar berbau Islamofobia di media sosial.

Ia mengatakan sangat khawatir atas ancaman ini. Polisi juga mengatakan sedang mencoba melacak orang yang membuat panggilan tersebut. Awal bulan ini, postingan Beverley Dunlop diputuskan tidak melanggar aturan perilaku.

Baca Juga

Dalam satu posting Facebook, anggota dewan lingkungan Moordown menyarankan pelarangan masjid dan, di posting lain, mengklaim fundamentalis "bersembunyi di depan mata dalam komunitas Muslim".

Komite kehormatan dewan menerima laporan tersebut dan mengutuk pernyataan tersebut yang dinilai tidak dapat diterima. Namun anggota dewan mengatakan komentarnya telah diambil di luar konteks.

 

Komite kehormatan dewan mengatakan serangan terhadap politisi saat ini semakin marak. "[Pemerintah] telah mengakui peningkatan ancaman dan serangan terhadap politisi selama beberapa tahun terakhir dan setuju, misalnya, bahwa rincian kontak pribadi anggota dewan tidak perlu lagi dipublikasikan," jelasnya.

Seorang juru bicara Kepolisian Dorset, Inggris mengatakan menerima laporan pada Kamis pagi bahwa seorang wanita telah menerima komunikasi jahat pada malam sebelumnya. Dikatakan penyelidikan telah dilakukan tetapi tidak ada penangkapan yang dilakukan.

Pada 2019, 13 anggota dewan mengatakan mereka menjadi sasaran pelecehan, dengan hampir setengahnya harus melibatkan polisi. 

Sumber:  https://www.bbc.com/news/uk-england-dorset-54674154

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement