Ahad 25 Oct 2020 10:30 WIB

BNPB Minta Pemda Segera Atasi Dampak Gempa di Pangandaran

 BPBD Kabupaten Pangandaran melaporkan gempa sempat dirasakan kuat selama 5 detik.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Gempa
Foto: Pixabay
Ilustrasi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta otoritas daerah secepatnya menanggulangi dampak gempa di Pangandaran. Gempa bumi dengan kekuatan 5,9 SR terjadi di 90 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (24/10) pukul 07.56 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran melaporkan bahwa gempa sempat dirasakan kuat selama 5 detik di Kabupaten Pangandaran. Lalu BPBD Tasikmalaya melaporkan getaran gempa kuat selama 2 detik di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak akibat kejadian gempa bumi tersebut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan pers, Ahad (25/10).

Jati mengimbau, masyarakat untuk tidak panik dan tidak terhasut oleh informasi hoaks. Masyarakat diminta hanya mengakses informasi terkait gempa bumi dari instansi pemerintah dan dari pihak yang berwajib lainnya.

"Adapun BNPB mengimbau agar pemangku kebijakan di daerah segera mengambil tindakan yang dianggap perlu guna mengantisipasi adanya potensi gempa susulan," ujar Jati.

Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di koordinat 8.22 LS dan 107.87 BT pada kedalaman 10 kilometer dasar laut. BMKG juga merilis bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement