Ahad 25 Oct 2020 05:41 WIB

AS Jual Senjata Canggih ke UEA, Israel Keluarkan Sikap

AS berkonsultasi dengan Israel mengenai penjualan senjata canggih ke UEA.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Muhammad Hafil
AS Jual Senjata Canggih ke UEA, Israel Keluarkan Sikap. Foto: Alutsista (ilustrasi)
AS Jual Senjata Canggih ke UEA, Israel Keluarkan Sikap. Foto: Alutsista (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel menyatakan tidak akan menentang penjualan senjata khusus dari Amerika Serikat (AS) ke Uni Emirat Arab (UEA). Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.

AS berkonsultasi dengan Israel mengenai penjualan senjata canggih yang diusulkan ke negara lain di kawasannya, dengan prinsip menjaga "keunggulan militer kualitatif" Israel. Senjata yang dimaksud kemungkinan besar adalah pesawat tempur F-35.

Baca Juga

Pesawat tempur F-35 merupakan senjata berteknologi canggih yang selama ini dicari UEA. AS setuju untuk mempertimbangkan UEA membeli jet siluman F-35 itu dalam kesepakatan sampingan dengan perjanjian normalisasi antara Israel dan UEA.

Israel telah menegaskan kembali perlunya mempertahankan superioritas militernya sejak menjalin hubungan resmi dengan UEA dan sesama negara Teluk Arab Bahrain. Hal itu di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mencapai kesepakatan baru dengan kepala pertahanan AS Mark Esper pekan ini. Pertemuan yang berlangsung di Washington itu disebutnya akan secara signifikan meningkatkan kemampuan militer Israel.

"Karena AS meningkatkan kemampuan militer Israel dan mempertahankan keunggulan militer kualitatif Israel, Israel tidak akan menentang penjualan sistem ini ke UEA," kata Gantz dan Netanyahu pada Jumat (23/10).

Sementara, Trump mengatakan di Gedung Putih bahwa AS tidak pernah berselisih dengan UEA dan bahwa mereka selalu ada di pihak yang sama. "Proses itu terus berjalan, saya pikir semoga cepat," ujar Trump.

Penghapusan oposisi Israel menghilangkan satu rintangan  bagi persetujuan Kongres AS atas penjualan F-35 ke UEA. Israel menikmati dukungan luas di Kongres dan jika menentang kesepakatan, hampir tidak mungkin bagi mereka untuk maju.

Sementara, anggota parlemen AS telah mencoba untuk mengendalikan rencana administrasi Trump untuk penjualan senjata ke UEA dan Arab Saudi. Hal itu didasari kekhawatiran atas keterlibatan negara-negara tersebut dalam perang di Yaman.

Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dan para anggota DPR mengkritik peran UEA dalam kematian warga sipil di Yaman. Mereka memiliki hak untuk meninjau dan memblokir penjualan senjata, dikutip dari laman Aljazeera, Sabtu (24/10).

Sumber:

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/23/israel-will-not-oppose-us-sale-of-f-35-to-uae

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement