Ahad 25 Oct 2020 07:35 WIB

BPJS Kesehatan Kediri Belum Operasionalkan Layanan Keliling

Layanan diprioritaskan secara daring demi mencegah penyebaran Covid-19.

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan dengan tanpa tatap muka di Kantor BPJS Kesehatan. (ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan dengan tanpa tatap muka di Kantor BPJS Kesehatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Kediri Provinsi Jawa Timur belum mengoperasionalkan kembali layanan keliling menyusul masih terjadinya pandemi Covid-19.

"Untuk servis kami sudah jalan keliling di desa. Sebelumnya di Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Nganjuk, namun karena pandemi Covid-19 kami off dulu," kata Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri David Sulaksmono di Kediri.

Ia mengatakan, untuk operasional layanan keliling tersebut ada satu mobil yang dimanfaatkan. Namun, untuk saat ini layanan masih dipusatkan di kantor. Selain itu, layanan juga diprioritaskan secara daring demi mencegah penyebaran Covid-19.

Pihaknya juga sudah berencana untuk kembali koordinasi dengan perangkat desa yang sudah mau menerima kunjungan dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri. Jika diizinkan (perangkat desa) berkas warga bisa dikumpulkan dan dilayani, namun bukan untuk warga harus antre melainkan hanya berkas saja.

David mengatakan, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri saat ini mempunyai 2,8 juta peserta yang terdiri dari warga di Kabupaten/Kota Kediri, Nganjuk serta Kabupaten/Kota Blitar. Ia juga menambahkan, selama Covid-19 ini, jumlah kunjungan ke kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri turun cukup drastis hingga 50 persen.

Jika biasanya dalam sehari layanan ada ratusan orang yang datang, saat ini relatif sangat sedikit. Pihaknya juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi warga yang mengurus berkas BPJS Kesehatan ke kantor, di antaranya menyediakan tempat cuci tangan.

Selain itu, setiap warga yang hendak masuk juga di cek suhu tubuhnya, memakai cairan pembersih tangan, serta jaga jarak. "Saat akan memasuki gedung menerapkan jaga jarak, menyediakan garis peserta untuk jaga jarak. Saat masuk, dari satpam juga cek suhu tubuh, setelah masuk juga diminta memakai cairan pembersih tangan. Kami sediakan semua," kata dia.

Namun, ia juga menegaskan BPJS Kesehatan juga sudah mempunyai layanan untuk memudahkan peserta di antaranya Chika, yakni merupakan layanan dalam bentuk chatbot atau layanan informasi yang secara otomatis direspon oleh sistem. Dengan memanfatkan media sosial seperti WhatsApp, Telegram dan Massenger Facebook, peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dapat mengajukan informasi dan pengaduan terkait JKN-KIS melalui telepon pintar tanpa harus meninggalkan rumah.

Selain itu, juga terdapat jenis pelayanan yang diberikan menggunakan aplikasi WhatsApp atau yang bisa disebut Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp (Pandawa). Dengan hadirnya Pandawa diharapkan dapat mempermudah tata administrasi peserta JKN-KIS.

"Melakukan pelayanan cukup melalui nomor WhatsApp nanti dari petugas akan berinteraksi langsung dengan peserta untuk melengkapi berkas dan proses pendaftarannya atau administrasi. Kalau peserta yang ada keterbatasan terkait gawai yang dimiliki masih melayani di kantor," kata David.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement