Sabtu 24 Oct 2020 16:25 WIB

Raja Malaysia Minta Rakyat Tenang dan tak Gelisah

Raja Malaysia akan gelar pertemuan dengan raja-raja melayu buah bahas usul pemerintah

Raja Malaysia, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah.
Foto: FAZRY ISMAIL/EPA-EFE
Raja Malaysia, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah.

REPUBLIKA.CO.ID,  KUALA LUMPUR -- Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah akan mengadakan pertemuan dengan raja-raja Melayu di Istana Negara dalam waktu dekat. Pertemuan guna menindaklanjuti usulan rapat kabinet yang disampaikan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

"Yang di-Pertuan Agong telah berkenan menerima menghadap Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin di Istana Abdul Aziz, Kuantan pada jam 17.00 petang tadi malam," juru bicara Istana Negara, Indera Ahmad Fadil Shamsuddin, dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Ahad.

Baca Juga

Sesi menghadap tersebut merupakan permohonan PM Muhyiddin, menyusul pelaksanaan musyawarah khusus kabinet yang dipimpinnya di Putrajaya Jumat pagi. "Dalam sesi yang berlangsung selama lebih kurang satu setengah jam ini, Al-Sultan Abdullah telah berkenan menerima usulan-usulan yang telah dicapai oleh rapat kabinet untuk dipertimbangkan dan pelaksanaannya oleh raja," katanya.

Juru bicara Istana Negara tidak menyebutkan usulan-usulan yang telah disampaikan perdana menteri pada pertemuan tersebut. "Al-Sultan Abdullah amat memahami keperluan kelangsungan pelayanan negara untuk memerangi ancaman wabah Covid-19. Baginda turut amat prihatin terhadap kegelisahan dan kegusaran rakyat terhadap perkembangan terkini," katanya.

"Sultan Abdullah menasihati seluruh rakyat supaya tenang, tidak panik dan bersabar dalam menghadapi situasi terkini sambil menunggu keputusan mengenai usulan-usulan tersebut," katanya.

Sementara itu, rencana penerapan keadaan darurat yang diberitakan sejumlah media mendapat penolakan sejumlah tokoh oposisi di Malaysia.

"Covid-19 telah digunakan untuk membenarkan parlemen ditunda, dipersingkat, dan tidak ada perdebatan. Sekarang untuk membenarkan pernyataan Keadaan Darurat," ujar mantan Perdana Menteri MalaysiaMahathir Mohammad

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement