Sabtu 24 Oct 2020 06:10 WIB

Bupati Lebak Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan akan Bencana

Diprediksi dengan adanya fenomena La Nina, curah hujan dan badai akan terjadi..

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam sehubungan dengan adanya fenomena La Nina yang ditandai curah hujan tinggi.

"Biasanya curah hujan tinggi itu menimbulkan potensi banjir, banjir bandang, dan longsor," katanya saat apel kesiapsiagaan bencana alam di Lebak, Jumat(23/10).

Baca Juga

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai Oktober sampai Desember ada fenomena La Nina ditandai peningkatan curah hujan di Kabupaten Lebak. Selama ini, Kabupaten Lebak langganan bencana alam. Karema itu, masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan, terutama daerah perbukitan, pegunungan, dan daerah aliran sungai.

Peluang tingginya curah hujan tersebut tentu berpotensi banjir, banjir bandang, dan longsor. Bencana alam di Kabupaten Lebak pada awal 2020 mengakibatkan korban jiwa dan ribuan orang tinggal di pengungsian.

Oleh karena itu, katanya, jika warga waspada bencana dapat mengurang risiko jatuhnya korban jiwa dan kerusakan materiil serta infrastruktur jika terjadi musibah tersebut. "Kami minta warga dapat mengantisipasi bencana alam itu dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan jika curah hujan tinggi," katanya.

Ia juga mengajak semua elemen masyarakat menjaga lingkungan, antara lain tidak membuang sampah ke aliran sungai dan tidak melakukan penebangan pohon.

Pembuangan sampah sembarangan bisa mengakibatkan banjir pemukiman warga, sedangkan penebangan pohon dapat menimbulkan longsor. "Kami berharap warga jika hujan tinggi sebaiknya mengungsi ke lokasi yang lebih aman dari ancaman bencana alam," katanya.

Seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Rohmat mengatakan pihaknya siap melakukan evakuasi terhadap warga yang dilanda bencana alam.

Saat ini, peralatan evakuasi dalam kondisi baik, antara lailn kendaraan operasional, perahu karet, pakaian pelampung, tenda, tambang, dan gergaji mesin, sedangkan persediaan logistik relatif cukup untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan warga jika terjadi bencana alam. "Kami selalu siaga di posko utama selama 24 jam untuk memberikan pelayanan dan penyelamatan kepada masyarakat jika terjadi bencana alam," katanya. Apel siaga bencana alam itu, melibatkan antara lain pihak TNI, Polri, Dishub, relawan dan instansi lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement