Jumat 23 Oct 2020 22:36 WIB

IPB akan Terus Bantu Desa-desa Buat Data Desa Presisi

Di era revolusi industri 4.0, data menjadi kedaulatan bangsa.

LPPM IPB University menyerahkan data desa presisi untuk Desa Sukamantri, Kabupaten Bogor, Rabu  (21/10).
Foto: Dok IPB University
LPPM IPB University menyerahkan data desa presisi untuk Desa Sukamantri, Kabupaten Bogor, Rabu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University menyerahkan data desa presisi untuk Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Rabu  (21/10).

Penyerahan dilakukan oleh Wakil Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM IPB University, Dr Sofyan Sjaf kepada Penanggung Jawab Sementara (PJS) Kepala Desa Sukamantri, Oba Maryadi dengan disaksikan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB University, Prof Dr Dodik Ridho Nurrochmat dan Camat Tamansari, Drs Bayu Ramawanto.

“Yang terjadi saat ini adalah banyaknya polemik data. Memang tak bisa dipungkiri data merupakan kewenangan dari pusat, tapi ada ruang inovasi yang perlu kita hasilkan, dimana keterlibatan masyarakat sebagai objek data adalah keniscayaan di masa depan. Data desa presisi ini merupakan inovasi yang akan mengakhiri polemik data,” kata Dr Sofyan Sjaf dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Pengambilan data dilaksanakan selama satu bulan melalui kolaborasi antara IPB University dan Jimmy Foundation serta keterlibatan masyarakat dan perangkat desa. Sementara perekaman melalui drone dilakukan selama satu minggu.

Di era revolusi industri 4.0, kata Dr Sofyan, data menjadi kedaulatan bangsa. Jika seluruh desa bergerak untuk menciptakan data yang presisi, maka ke depan tak bisa dipungkiri Indonesia mampu menjadi bangsa yang berdaulat.

"Memanfaatkan teknologi, adanya data presisi diharapkan tidak akan ada lagi bantuan yang tidak tepat sasaran. Informasi mengenai jumlah keluarga, jumlah penduduk dan sejenisnya akan benar-benar sesuai dengan realitas di lapangan. Perencanaan ekonomi lokal juga selaras berdasarkan komoditas," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Kabupaten Bogor, Drs Ade Jaya Munadi, SH, MH mengungkapkan, data presisi yang dihasilkan IPB University sangat diperlukan bagi pembangunan desa di kabupaten Bogor. Sebab inti dari pembangunan adalah data. Dengan data yang lengkap dan akurat, maka pilihan tindak lanjut akan tepat.

“Kami melihat IPB University banyak berkiprah bagi kabupaten Bogor. IPB University dan Jimmy Foundation sangat peduli terhadap pembangunan. Inovasi ini akan kita fasilitasi. Kita kolaborasikan dengan berbagai aplikasi yang sudah Pemkab ciptakan untuk saling mengisi,” tutur Ade.

Senada, Ketua Komisi II DPR RI, Dr Ahmad Doli Kurnia Tanjung turut menyambut baik program ini. Pihaknya telah berkomunikasi dengan Kementerian Dalam Negeri, mendorong agar program data desa presisi dapat menjadi program nasional. Desa Sukamantri sebagai pilot project, menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya.

“Program ini cukup penting untuk negara kita, terlebih saat menghadapi masalah data. Banyak lembaga yang punya data tapi tingkat akurasinya justru dapat menimbulkan masalah baru. Ini bisa menjawab persoalan yang kini belum tuntas,” ujar Dr Ahmad.

Sementara, PJS Kepala Desa Sukamantri mengucapkan terima kasih atas hasil kerja bersama ini. “Data ini sangat kami perlukan untuk ketepatan setiap program desa. Saya berpesan untuk siapapun yang nanti menjabat untuk rawat, jaga dan manfaatkan data ini demi kemajuan desa Sukamantri,” katanya.

Ke depan, IPB University akan terus melakukan program data desa presisi. Sampai akhir Desember, IPB University telah menyiapkan untuk 12 desa lingkar kampus dan ditambah 10 desa lainnya di tahun 2021 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement