REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial menyerahkan bantuan sosial bagi ribuan karyawan hotel yang terdampak Covid-19 di Kota Bandung.
"Bantuan sembako ini akan kami berikan kepada mereka yang terdampak Covid-19 di dunia pariwisata, dalam hal ini hotel," ujar Penasihat Dharma Wanita Pusat Kementerian Sosial RI & anggota Oase-KIM, Grace Batubara di Hotel Jayakarta Suites Bandung, Jumat (23/10).
Menurutnya, bantuan sosial sebanyak 1.078 paket itu diberikan kepada karyawan hotel karena sektor pariwisata dan perhotelan menjadi sepi dan bahkan harus tutup sementara sejak terjadi pandemi Covid-19.
"Mereka tidak ada pemasukan yang penuh, jadi itu sangat berpengaruh bagi teman-teman di hotel" katanya.
Adapun penyaluran bantuan sosial dari Kemensos RI kepada para karyawan hotel ini diprakarsai oleh Ikatan Alumni STP Bandung. Oleh karena itu, jaringan hotel di bawah IKA STP Bandung tersebar hampir di seluruh Indonesia. Pemberian bantuan di Bandung merupakan kegiatan untuk tahap kedua, yang sebelumnya telah dilaksanakan di Jakarta 15 Oktober 2020, Pembagian bantuan sosial tahap kedua ini dilaksanakan di Hotel Jayakarta Suites Bandung.
"Paket-paket sembako tersebut ditujukan bagi karyawan dari 35 hotel yang terletak di kotamadya Bandung, dan kami merencanakan juga program ini untuk dilanjutkan ke hotel - hotel yang berada di Yogyakarta dan Bali, " kata Grace.
Sementara menurut Ketua Umum IKA STP Bandung, Tonie Kadi, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kemensos RI untuk memberikan bantuan paket sembako bagi karyawan perhotelan melalui IKA STP Bandung di 35 hotel yang ada di Bandung.
"Perlu kami laporkan bahwa yang terdaftar di kami ada 1.078 orang yang terdampak Covid-19. Kami juga berharap dengan bantuan sembako yang diberikan bisa mengurangi beban selama masa sulit ini dan dalam waktu singkat pandemi ini bisa terselesaikan, serta bisa beraktivitas kembali untuk menggerakkan kegiatan pariwisata Indonesia," ujar Tonie.
Menurut Tonie, adanya pandemi covid 19 ini sangat berat untuk dunia perhotelan dan pariwisata karena, banyak hotel yang merumahkan karyawannya tanpa digaji. Sehingga, banyak pegawai hotel yang beralih profesi. Yakni, ada yang menjual kopi keliling, menjadi kuli, jadi ojek online sampai menjual makanan.
"Apa pun dilakukan untuk mereka bertahan hidup," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
