Jumat 23 Oct 2020 16:03 WIB

Ekspor Gula Kristal Banyumas Melonjak Dua Kali Lipat

kenaikan ekspor karena masyarakat di luar negeri mulai familiar dengan gula kristal

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Proses produksi gula kristal.
Foto: Eko Widiyatno.
Proses produksi gula kristal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS--Eskpor gula kristal dari Kabupaten Banyumas selama masa pandemi Covid 19, justru melonjak tinggi. Hal itu disampaikan Bupati Achmad Husein saat melepas ekspor perdana gula kristal oleh CV Permata Satria  ke Amerika Serikat di Desa Kebanggan Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, Jumat (23/10). "Ini memang anomali. Pada ,masa  pandemi, ekspor gula kristal dari Kabupaten Banyumas justru meningkat pesat. Mencapai dua kali lipat dibanding tahun lalu," katanya.

Bupati memperkirakan, adanya kenaikan ekspor gula kristal dari Banyumas, antara lain karena masyarakat di luar negeri sudah makin familiar dengan gula kristal. Terlebih, gula kristal yang dihasilkan penderes di Banyumas, kebanyakan merupakan gula kristal organik.

"Di tengah pandemi ini, orang di luar negeri terutama di negara-negara maju, lebih banyak tinggal di rumah karena Work From Home atau alasan lain. Mungkin karena ini juga, ekspor gula kristal dari Banyumas meningkat tajam," katanya.

Dia menyebutkan, potensi gula kelapa atau gula kristal di Banyumas masih sangat besar, dan sejumlah wilayah. "Sejak lama, Banyumas memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil gula kelapa. Setelah dikenal teknologi membuat gula kristal, saat ini Banyumas juga menjadi salah satu sentra penghasil gula kristal," katanya.

Berdasarkan pertimbangan itu, dia menyebutkan, berapa pun kebutuhan gula kristal, akan dapat dapat dipenuhi penderes dari Banyumas. "Kalau misalnya untuk kebutuhan ekspor masih kurang, silakan hubungi Dinnakerkop UKM (Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah). Nanti Dinnakerkop akan membantu mencarikan dan melatih penderes yang saat ini masih memproduksi gula kelapa untuk menjadi gula kristal," katanya.

Dalam pelepasan ekspor  tersebut, CV Permata Satria mengekspor 24 ton gula kristal ke Amerika Serikat. Direktur CV Permata Satria Fatih, gula kristal organik yang diekspor tersebut sudah memenuhi standar keamanan pangan BRCGS (British Retail Consortium Global Standard). "Hari ini kami akan berangkatkan satu kontainer. Insya Allah, sampai akhir tahun ini  masih ada dua atau tiga kontainer lagi yang akan diberangkatkan," katanya.

Dia juga menyebutkan, untuk melakukan kegiatan ekspor gula kristal tersebut, pihaknya bermitra dengan 180 penderes yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas. Selain itu, perusahaannya juga bermitra dengan penderes di Purbalingga, Kebumen, dan sedikit di Cilacap.

Dia juga menyebutkan, sepanjang tahun 2020 ini memang terjadi peningkatan permintaan gula kristal dari luar negeri yang cukup tajam. "Kami sudah melakukan kegiatan ekspor gula kristal sejak tahun 2017. Total volume ekspornya sudah mencapai 501,6 ton. Dari total ekspor tersebut, volume ekspor tahun 2020 mencapai 385,6 ton," katanya.

Sedangkan pasar eskpor perusahaannya, meliputi berbagai negara di Eropa, Australia, dan juga Timur Tengah. "Baru sekarang ini kami melakukan ekspor ke AS," katanya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement