Jumat 23 Oct 2020 15:15 WIB

Fasilitas Kesehatan di Nagorno-Karabakh Harus Dilindungi

Pertempuran sudah berkontribusi pada percepatan dramatis dalam transmisi Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Pemandangan kebakaran di wilayah pabrik lokal menyusul penembakan baru-baru ini selama pertempuran di wilayah separatis Nagorno-Karabakh, di Terter, Azerbaijan, Senin, 19 Oktober 2020. Laporan penembakan baru pada hari Senin menantang gencatan senjata baru dalam konflik di wilayah separatis Nagorno-Karabakh, di mana pertempuran sengit antara pasukan Armenia dan Azerbaijan berkecamuk selama lebih dari tiga minggu.
Foto: AP/Aziz Karimov
Pemandangan kebakaran di wilayah pabrik lokal menyusul penembakan baru-baru ini selama pertempuran di wilayah separatis Nagorno-Karabakh, di Terter, Azerbaijan, Senin, 19 Oktober 2020. Laporan penembakan baru pada hari Senin menantang gencatan senjata baru dalam konflik di wilayah separatis Nagorno-Karabakh, di mana pertempuran sengit antara pasukan Armenia dan Azerbaijan berkecamuk selama lebih dari tiga minggu.

REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN - Pertempuran di wilayah yang diperebutkan, Nagorno-Karabakh sudah berkontribusi pada percepatan dramatis dalam transmisi Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak semua pihak yang berkonflik untuk melindungi warga sipil dan fasilitas kesehatan.

Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge mengatakan pihak-pihak tersebut harus melindungi rumah sakit yang merawat pasien yamg terluka dan sakit. "WHO tetap prihatin tentang meningkatnya permusuhan di wilayah dan sekitar Nagorno Karabakh," ujar Kluge dikutip laman Armen Press, Jumat (23/10).

Baca Juga

Menurutnya, pertempuran sudah berkontribusi pada percepatan dramatis dalam transmisi Covid-19. Siklus kekerasan yang terus berlanjut dan perpindahan penduduk selanjutnya akan memperburuk situasi kesehatan yang genting.

Konflik tersebut menyebabkan gangguan langsung pada perawatan kesehatan, yang semakin membebani sistem kesehatan yang sudah terpuruk oleh pandemi. Ini terjadi pada saat jumlah kasus Covid-19 di seluruh Eropa terus meningkat.

"WHO juga menyerukan agar tidak ada waktu yang terbuang atau upaya yang tidak terpakai dalam melindungi kehidupan dan mata pencaharian dari ancaman kesehatan masyarakat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hidup kita," ujar Kluge.

Kluge mendesak kembali untuk semua pihak yang berkonflik agar melindungi warga sipil dan fasilitas kesehatan yang merawat yang terluka dan sakit sejalan dengan hukum humaniter internasional. Dalam konteks Covid-19, sangat penting bagi semua petugas kesehatan untuk tetap aman dari kekerasan sehingga mereka dapat mempertahankan respons pandemi.

"Penghentian segera permusuhan sangat penting untuk mempertahankan akses ke layanan kesehatan, hak asasi manusia yang fundamental," tukasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement