Jumat 23 Oct 2020 12:55 WIB

Cegah Covid-19, Rumania Larang Kegiatan Kumpul-Kumpul

Rumania larang kumpulan massa sampai angka kasus Covid-19 alami penurunan

Rep: Rizky Surya/ Red: Christiyaningsih
Warga mengantre di sebuah supermarket. Rumania larang kumpulan massa sampai angka kasus Covid-19 alami penurunan. Ilustrasi.
Foto: EPA
Warga mengantre di sebuah supermarket. Rumania larang kumpulan massa sampai angka kasus Covid-19 alami penurunan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Kepala Departemen Situasi Darurat Pemerintah Rumania Raed Arafat mengungkapkan larangan kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa sampai jumlah orang yang terinfeksi virus corona mengalami penurunan.

Kegiatan yang dilarang termasuk acara pribadi seperti pernikahan, pembaptisan, perayaan ulang tahun, makan malam baik di dalam maupun di luar ruangan.

Baca Juga

"Pembaptisan di dalam gereja tidak termasuk di sini (yang dilarang). Itu masih bisa dilakukan tetapi dengan jumlah orang yang hadir terbatas. Kalau tidak salah 16 orang. Kami berbicara di sini tentang pesta, jamuan makan, dan pembaptisan yang di luar tempat ibadah," kata Arafat dilansir Bernama pada Jumat (23/10).

Walau demikian, Departemen Situasi Darurat Pemerintah sedikit melonggarkan pembatasan di bioskop, restoran, dan kafe. Ini memungkinkan penyedia jasa kuliner dan bioskop untuk beroperasi dengan syarat di daerah yang kurang dari tiga kasus infeksi baru per seribu penduduk dalam 14 hari terakhir.

"Jadi, di daerah dengan tingkat insiden di bawah 1,5 kasus baru per seribu penduduk maka restoran, kafe, teater, dan bioskop dapat beroperasi dengan kapasitas 50 persen," ujar Arafat.

Di daerah dengan 1,5 hingga tiga kasus baru per seribu penduduk, maka layanan kuliner dan bioskop  dapat beroperasi dengan batasan 30 persen dari kapasitas mereka. "Mereka harus tutup pada pukul 23.00. Kalau yang terinfeksi melebihi tiga per seribu orang maka aktivitasnya akan dihentikan," ucap Arafat.

Sedangkan untuk hotel jika angka infeksi Covid-19 di atas tiga per seribu penduduk, mereka hanya bisa menyediakan makanan untuk pengunjungnya. Sedangkan jika angka infeksi di bawah tiga per seribu penduduk, otoritas daerah akan memperhitungkannya dan mengeluarkan keputusan tentang kelanjutkan aktivitas mereka.

"Kami berharap tidak mencapai tiga infeksi per seribu penduduk. Kalau mencapai angka itu, aktivitas akan terhenti," sebut Arafat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement