Jumat 23 Oct 2020 15:35 WIB

Lee Kun-hee, Bos Samsung yang Kontroversial di Korea Selatan

Kisah Orang Terkaya: Lee Kun-hee, Bos Samsung yang Kontroversial di Korea Selatan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kisah Orang Terkaya: Lee Kun-hee, Bos Samsung yang Kontroversial di Korea Selatan. (FOTO: Steve Marcus/Reuters)
Kisah Orang Terkaya: Lee Kun-hee, Bos Samsung yang Kontroversial di Korea Selatan. (FOTO: Steve Marcus/Reuters)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Pewaris Samsung Group, Lee Kun-hee merupakan orang terkaya di Korea Selatan. Pria yang lahir pada 9 Januari 1942 ini adalah anak ketiga dari Lee Byung-chul sang pendiri Samsung Group. Lee Kun-hee bergabung pada perusahaan pada tahun 1968 dan mengambil alih kepemimpinan pada tanggal 1 Desember 1987.

Pria lulusan Waseda University dan George Washington University saat mulai mengambil alih Samsung dikenal membawa karyawan asing ke Korea Selatan dan mengirim karyawan lokal keluar. Alasannya adalah ia ingin bersikap lebih internasional dalam berbisnis.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Klaus-Michael Kuhne, Miliarder Logistik Jerman

Pada tahun 1990-an, di bawah kepemimpinan Lee, perusahaan telah berubah menjadi kekuatan internasional utama dan menjadi merek Asia paling terkemuka di seluruh dunia. Salah satu anak perusahaan grup, Samsung Electronics, sekarang menjadi salah satu pengembang dan produsen semikonduktor terkemuka dunia.

Saat ini pendapatan Samsung mencapai 39 kali lipat dari sebelumnya. Pada tahun 1987, ia menghasilkan sekitar 20 persen dari PDB Korea Selatan, dan Lee hingga hari ini adalah orang terkaya di negara itu.

Sayangnya, banyak drama dan skandal dari Samsung Group ini. Pada 21 April 2008, ia mengundurkan diri akibat skandal dana gelap dan menyatakan bahwa dirinya dan perusahaan telah menyebabkan masalah bagi bangsa dengan penyelidikan khusus.

Pada tahun itu, mantan kepala penasihat hukum perusahaan, Kim Yong-chul, menerbitkan buku berjudul "Think Samsung" yang mengungkapkan rincian dugaan korupsi pribadi Lee Kun-hee yang mengejutkan.

Buku itu mengklaim bahwa dia telah mencuri hingga 10 triliun won (sekitar USD8,9 miliar atau Rp131 triliun) dari anak perusahaan Samsung. Ia telah menghancurkan bukti, dan menyuap pejabat pemerintah untuk memastikan kelancaran transfer kekuasaan kepada putranya. Namun, pada 29 Desember 2009, pemerintah Korea Selatan memilih untuk mengampuni Lee Kun-hee.

Lepas dari segala gugatan, pada 24 Maret 2010, dia mengumumkan kembali ke Samsung Electronics sebagai ketua. Dalam sebuah wawancara, Lee mengungkapkan kebanggaannya atas fakta bahwa Samsung telah menarik orang-orang terpintar di Korea Selatan.

Ia juga menambahkan bahwa tujuan barunya kembali ke Samsung Electronics adalah untuk menarik bakat dari seluruh dunia untuk memastikan bahwa Samsung akan tetap menjadi salah satu perusahaan teratas di dunia selama bertahun-tahun.

Meski demikian, Samsung telah menghasilkan sekitar seperlima dari total ekspor Korea Selatan dan pendapatannya lebih besar dari PDB banyak negara itu pada tahun 2006. Perusahaan ini memiliki pengaruh yang kuat pada perkembangan ekonomi, politik, media dan budaya Korea Selatan dan telah menjadi kekuatan pendorong utama di balik "Keajaiban di Sungai Han". Hari ini, kekayaan Lee Kun-hee mencapai USD20,9 miliar (Rp307 triliun), berdasarkan Forbes Real Time Net Worth.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement