Jumat 23 Oct 2020 11:06 WIB

Joe Biden Ingin Bawa AS Beralih dari Industri Minyak

Dalam debat capres, Joe Biden sebut akan bawa AS beralih dari industri minyak

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Calon presiden dari Partai Demokrat, mantan wakil presiden Joe Biden.
Foto: AP/Andrew Harnik
Calon presiden dari Partai Demokrat, mantan wakil presiden Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden berjanji akan membawa AS beralih dari industri minyak jika terpilih pada November mendatang. Mengekang polusi menjadi alasan utama mengapa dia ingin melakukan hal tersebut.

"Saya akan beralih dari industri minyak, ya," kata Biden saat ditekan pejawat Donald Trump dalam debat final capres AS di Nashville, Tennessee, Kamis (22/10). Saat itu Trump mendesak Biden dengan pertanyaan apakah dia akan menutup industri minyak.

Baca Juga

Saat mendengar jawaban Biden, Trump segera berujar, "Oh itu pernyataan besar."

Trump pun segera melayangkan pertanyaan retoris kepada masyarakat yang tinggal di negara bagian penghasil minyak. "Maukah Anda mengingat itu, Texas? Akankah Anda mengingatnya Pennsylvania? Akankah Anda mengingatnya Oklahoma?" kata Trump.

Dalam debat tersebut, Biden mengatakan AS perlu merangkul energi bersih seperti angin dan surya. Dia menekankan AS perlu secara bertahap beralih dari industri minyak.

Biden mengkritik Trump karena memberi subsidi pada industri minyak, tapi pada saat bersamaan pemerintahannya gagal melakukan hal serupa kepada produsen energi bersih. Sebelumnya moderator debat, Kristen Welker, sempat mengajukan pertanyaan terkait hal itu pada Biden.

Welker bertanya, jika terpilih sebagai presiden apakah akan ada tempat untuk bahan bakar fosil, termasuk batu bara dalam pemerintahan Biden. "Tidak, kami akan menyelesaikannya. Kami akan memastikannya tersisihkan dan tidak ada lagi subsidi untuk salah satu dari itu, juga apa pun bahan bakar fosil," jawab Biden.

Trump memperingatkan gagasan Biden tentang penyisihan energi fosil, terutama minyak, mengancam jutaan pekerjaan warga AS. Sebaliknya, menurut Biden, dengan mengoptimalkan energi terbarukan seperti angin dan surya, hal itu berpeluang membukaan jutaan lapangan kerja baru.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement