Kamis 22 Oct 2020 20:02 WIB

Warga Solok Selatan Dicakar Beruang Madu

Warga diserang beruang di kawasan ladang ketika hendak mencari sayur pakis.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Seekor Beruang Madu (Helarctos Malayanus). ilustrasi
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Seekor Beruang Madu (Helarctos Malayanus). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK SELATAN- Seorang warga Jorong Durian, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, Basrial (59) diserang seekor beruang madu. Basrial diserang beruang di kawasan ladang ketika hendak mencari sayur pakis.

Kepala Resor Konservasi Wilayah (RKW) BKSDA Kabupaten Solok Afrilius mengatakan penampakan beruang madu memang kerap terjadi menjelang pertengahan Oktober ini.

Baca Juga

"Masyarakat memang pernah nampak beruang di sana, nampak hewan itu makan daun kelapa, makan ayam dan lainnya, tapi masyarakat tidak mengerti dan tidak ada yang memberi tahu," kata Afrilius, Kamis (22/10).

Ia menyebut Basrial dilaporkan diserang beruang madu pada Selasa (20/10) kemarin ketika memetik sayur pakis di sekitar ladangnya. Basrial tidak menyadari bahwa di dekat ladangnya akhir-akhir ini kerap kemunculan beruang madu.

Pertemuan Basrial dengan Beruang ini menjurut Afrilius secara tidak sengaja. Beruang mencakar Basrial karena terkejut. Sebelumnya mungkin beruang tersebut sedang tidur-tiduran di dalam semak. Karena kaget, beruang melindungi diri dan mencakar Basrial.

"Beruang saat itu kemungkinan juga takut dan mencakar karena ingin menyelamatkan diri. Sifat beruang memang seperti itu," ujar dia.

Basrial mengalami luka di bagian bahu kirinya. Saat ini luka Basrial sudah berangsur mengering. Beruang diketahui bukanlah hewan pemakan daging. Beruang memakan buah-buahan. Mereka mencakar ketika hendak menyelamatkan diri.

Afrilius menyebut Basrial tidak langsung melaporkan kejadian ini kepada BKSDA di hari ia dicakar beruang. Basrial baru melapor ke wali nagari dua hari kemudian. Saat ini keadaan luka Basrial sudah membaik karena sudah berobat ke rumah sakit.

BKSDA sudah melakukan peninjauan ke lokasi Basrial bertemu dan dicakar beruang. Di  lokasi kejadian tampak telah banyak jejak cakaran yang terjadi terhadap pohon kelapa di sana. Beruang itu diperkirakan berpindah-pindah di dua nagari, yaitu selain Nagari Alam Pauh Duo dia juga pindah ke Nagari Janjang Kambiang.

BKSDA tidak berencana melakukan penangkapan terhadap beruang yang muncul sampai kawasan pertanian warga. Mereka mencoba dengan melakukan penghalauan agar satwa yang dilindungi tersebut kembali ke dalam habitatnya. Penghalauan ini yakni dengan membuat bunyi-bunyian dan memakai suara senjata.

Penanganan konflik melibatkan beberapa instansi di antaranya KPH Batanghari, Polsek Sungai Pagu, Camat serta wali Nagari Pauah Duo dan TNKS. Menurut Afrilius, penanganan konflik satwa yang berada di Kabupaten Solok Selatan itu tetap berada dalam wewenangnya, meskipun wilayahnya di Kabupaten Solok.

"Diluar kawasan pengelolaan kita, tetapi kalau penanganan konflik tetap berada di kita," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement