Kamis 22 Oct 2020 19:53 WIB

BNPB: Hindari Kerumunan Saat Libur Panjang

Libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung lima hari.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo
Foto: BNPB
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menghindari kerumunan saat libur panjang. Libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung selama lima hari pada 28 Oktober-1 November 2020.

"Memilih pilihan sesuai dengan kondisi masing-masing, pilihannya adalah liburan aman dan nyaman tanpa kerumunan," katanya dalam diskusi daring bertajuk "Vaksin Covid-19, Protokol Kesehatan, Libur Panjang, dan Cipta Kerja" di Jakarta, Kamis (22/10).

Baca Juga

Doni yang juga kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini meminta masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di antaranya menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Ia menilai berada dalam kondisi berkerumun berpotensi meningkatkan potensi penularan Covid-19.

Untuk itu, ia mengharapkan pimpinan daerah memberikan penjelasan kepada aparat di bawahnya hingga level RT/RW untuk diingatkan kembali kepada warga dalam menerapkan protokol kesehatan. 

 

Selain itu, lanjut dia, cuaca ekstrem juga perlu diwaspadai beberapa bulan ke depan. Sebab sesuai dengan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), akan ada La Nina dengan potensi curah hujan lebih tinggi di sejumlah daerah Tanah Air.

"Saya ajak masyarakat untuk mengikuti informasi BMKG," katanya.

Sementara itu, data dari covid19.go.id mengungkapkan kasus dari penyakit akibat virus SARS CoV-2 itu di Indonesia per Kamis siang ada penambahan mencapai 4.432 kasus. Sementara, total kasus COVID-19 di Tanah Air mencapai 377.541 dengan penambahan pasien sembuh 3.497 orang, sehingga total ada 301.006 orang, dan pasien meninggal dunia mencapai 102 orang, sehingga total 12.959 jiwa.

Sementara itu, Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan persentase angka kematian (CFR) Covid-19 di Indonesia mencapai 3,45 persen. "Ini relatif, dibandingkan negara lain, kita lebih terkendali," kata Airlangga, yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement