Kamis 22 Oct 2020 14:03 WIB

Babel Bangun Gudang Pendingin untuk Ekspor Udang

Cold storage akan difungsikan untuk menyimpan udang mentah yang akan ekspor

Pekerja melihat kondisi cold storage, (ilustrasi). Babel bangun gudang pendingin udang untuk ekspor.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja melihat kondisi cold storage, (ilustrasi). Babel bangun gudang pendingin udang untuk ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama PT Prima Dwimitra akan membangun cold storage atau gudang pendingin udang mentah. Ini dilakukan guna menggenjot ekspor udang dan meningkat ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Dalam waktu dekat ini kita bangun cold storage pengelolaan udang mentah ini," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat memimpin rapat teknis pembangunan cold storage udang di Pangkalpinang, Kamis (22/10).

Baca Juga

Ia mengatakan cold storage ini akan difungsikan untuk menyimpan udang mentah yang akan ekspor untuk memenuhi permintaan dunia mengingat selama ini Bangka Belitung merupakan penghasil udang yang potensial dengan kuantitas cukup tinggi.

“Jadi kita patut bersyukur dengan adanya investasi cold storage untuk pengelolaan udang. Bagi Pemerintah Babel dengan langsung ekspor akan menambah devisa (Pemprov), yang selama ini kita belum pernah ekspor dari Bangka Belitung. Karena itu harus didukung,” ujarnya.

Perwakilan PT Prima Dwimitra, Thomas, menyampaikan cold storage pengelolaan udang mentah membutuhkan tenaga kerja sebanyak 1.500, dengan perhitungan 80 persen wanita dan 20 persen pria. Wanita lebih banyak dipekerjakan karena dinilai memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi.

"Dengan dibukanya perusahaan ini membutuhkan raw material (udang) sebanyak 30-40 ton per hari. Hal ini bisa memicu para petani udang untuk meningkatkan jumlah panen udang di daerah ini," ujarnya.

Menurut dia, tahapan yang akan dilakukan dalam proses produksi udang antara lain penerimaan bahan baku, pemotongan kepala, pemisahan ukuran dan kualitas. Tahap ini akan memisahkan antara produk setengah jadi atau produk matang, dan tahap metal detector, untuk memeriksa kembali apakah ada kandung besi yang ada pada udang.

Selanjutnya, melalui tahapan pembekuan, pengemasan, penyimpanan, dan pengapalan untuk pengiriman ekspor. Melalui proses ini, hasil produksi menjadi lebih awet dan tahan lama hingga memiliki daya simpan sampai dengan dua tahun.

"Target pasar yang akan dituju antara lain adalah AS, Jepang, Eropa, Asia, China, Australia, dan Timur Tengah. Untuk target pasar pada produksi pertama adalah kawasan Jepang," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement