Rabu 21 Oct 2020 22:21 WIB

Program Guru Penggerak Sangat Diminati

Hingga 20 Oktober sudah sekitar 1.108 guru yang mendaftar menjadi guru penggerak.

Program Guru Penggerak (PGP) yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Foto: Istimewa
Program Guru Penggerak (PGP) yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

REPUBLIKA.CO.ID, Para guru menyambut antusias pelaksanaan program Guru Penggerak (PGP) yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini terlihat dari banyaknya guru yang mendaftar menjadi calon guru penggerak melalui PGP angkatan kedua. Pendaftaran telah dimulai dari tanggal 13 Oktober sampai 7 November 2020.

“Alhamdulillah ternyata, program Guru Penggerak sangat diminati. Dari sosialisasi yang telah kita laksanakan di tiga Provinsi, yakni Provinsi Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, sampai dengan data per tanggal 20 Oktober 2020 tercatat sudah sekitar 1.108 guru yang telah mendaftar menjadi calon guru penggerak dan masih akan terus bertambah. Provinsi lain pasti juga akan banyak yang mendaftar,” kata Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan  PAUD, Santi Ambarrukmi di sela-sela kegiatan webinar untuk memberi bimbingan teknis program guru penggerak.

Berdasarkan rilis yang diterima Rabu, Santi menambahkan, untuk PGP angkatan kedua sasarannya adalah sebanyak 56 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Jumlah guru yang akan direkrut kuotanya hanya 2.800 orang. Jumlah ini sama dengan kuota angkatan pertama yang akan memasuki masa pendidikan selama sembilan bulan.

Program guru penggerak bertujuan meningkatkan kompetensi guru agar mampu menciptakan ekosistem yang berdaya dan berkomitmen dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar murid. Peserta guru penggerak akan menjalani pendidikan selama sembilan bulan.

Peserta guru penggerak, bukan hanya guru yang berstatus PNS, tetapi juga bisa dari guru non PNS baik dari sekolah negeri maupun swasta. Program guru penggerak sudah dicanangkan sejak 3 Juli 2020. Untuk angkatan pertama sudah tersaring 2.800 guru dari 19.218 guru yang mendaftar.

Selain merekrut calon peserta program Guru Penggerak, Kemendikbud juga mendorong guru berpengalaman, kepala sekolah, pengawas sekolah, praktisi/ akademisi/ konsultan untuk mendaftarkan diri sebagai pengajar praktik (pendamping) program Guru Penggerak. Seleksi pengajar praktik (pendamping) akan dibuka tanggal 20 Oktober–13 November 2020.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril Iwan menjelaskan, fokus program Guru Penggerak ada pada peningkatan hasil belajar murid yang tidak terlepas dari upaya peningkatan kompetensi guru. Para pendidik diminta menciptakan ekosistem pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

Guru penggerak diharapkan mendorong pertumbuhan murid secara holistik dan menjadi pelatih atau mentor bagi guru lain, menularkan pengalaman terbaik, di sekolah maupun lingkungan. “Kami menargetkan sampai tahun 2024 jumlah guru penggerak akan mencapai 405.900 guru,” kata Iwan.

Semua informasi terkait dengan seleksi calon peserta dan pengajar praktik (pendamping) program Guru Penggerak dapat diakses melalui laman sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement