Rabu 21 Oct 2020 17:09 WIB

Aktivis Muslim India Bingung, Facebook Sebut Dirinya Wafat

Facebook meminta maaf salah menyebut aktivis Muslim India wafat.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Facebook meminta maaf salah menyebut aktivis Muslim India wafat. Facebook untuk smartphone (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Facebook meminta maaf salah menyebut aktivis Muslim India wafat. Facebook untuk smartphone (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Seorang aktivis sosial muda Muslim yang berbasis di New Delhi, Mohd Abuzar, terbangun dengan berbagai panggilan telepon dari teman dan kerabat pada 13 September 2020 lalu. Facebook menyatakan dia telah meninggal, dan hal itu mengejutkan Abuzar.

Dilansir dari laman Milli Gazette pada Rabu (21/10), Facebook telah mengonversi akunnya (https://www.facebook.com/abuzar.choudhary) menjadi "Akun yang Dimemorialisasi" atau "akun lawas".

Baca Juga

Kemudian ada pesan yang berbunyi "Kami berharap orang-orang yang mencintai Mohd (Abuzar) akan  menemukan kenyamanan saat mengunjungi profilnya". Akun yang dimemorialisasi merupakan cara orang di Facebook untuk mengingat, dan merayakan mereka yang telah meninggal.

Abuzar berusaha semaksimal mungkin untuk memulihkan akunnya dengan mengikuti prosedur yang ditentukan Facebook. Dia pun mengunggah bukti Identitas yang diminta, dan semua informasi lain yang dicari Facebook. Namun Facebook tidak menanggapi permintaannya.

Lebih lanjut, banyak teman dan kerabatnya menggunakan Twitter untuk menandai Facebook dan menarik perhatian mereka pada kesalahan tersebut.  Milli Gazette juga men-tweet terkait hal tersebut. Akan  Tetapi Facebook tetap bersikukuh dan tidak menanggapi. 

Setelah tidak mendapatkan respons positif dari Facebook, Abuzar mengirimkan legal notice melalui kuasa hukumnya AA Chaus, Advokat pada 19 Okt 2020 lalu.

Abuzar meminta Facebook melalui pemberitahuan hukum tersebut untuk memulihkan akunnya, mengajukan permintaan maaf tanpa syarat dan kompensasi 5,00,000 rupee untuk trauma mental dan penderitaan yang disebabkan karena kesalahan informasi tersebut.

Chaus menginformasikan kepada The Milli Gazette pada Selasa (20/10) sore, sehari setelah pemberitahuan hukum dikirim, Abuzar menerima email permintaan maaf dari Facebook dan akunnya dipulihkan.

"Saya dengan tulus meminta maaf atas masalah ini dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Saya telah melanjutkan dan menempatkan catatan di akun Anda untuk membantu memastikan hal ini tidak terjadi lagi," sebut email tersebut.

Abuzar mengatakan, pemulihan akun oleh Facebook saja tidak cukup, karena penghentian itu tidak sah, dan tanpa otoritas hukum. Selain itu juga telah menyebabkan kerusakan parah pada kesehatan dan reputasinya, karena itu dia lebih memilih jalan lain sesuai dengan hukum.

Abuzar mengklaim bahwa Facebook tidak memiliki fungsi yang lebih transparan, struktur organisasi atau mekanisme penanganan keluhan. Padahal mekanisme transparan begitu diperlukan untuk memastikan bahwa situs jejaring sosial Facebook tidak menyalahgunakan kekuasaan, dan monopoli untuk membuat para penggunanya trauma.

Sumber: https://www.milligazette.com/news/12-special-reports/33728-facebook-apologises-declaring-young-muslim-activist-dead-reinstates-account-after-legal-notice/

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement