Kamis 22 Oct 2020 00:05 WIB

CDC: 299.028 Orang Meninggal karena Covid-19 di AS

CDC mencatat kematian akibat Covid-19 terbanyak terjadi pada Maret 2020.

CDC mencatat kematian akibat Covid-19 terbanyak di AS terjadi pada Maret 2020 (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: EPA-EFE / PETER FOLEY
CDC mencatat kematian akibat Covid-19 terbanyak di AS terjadi pada Maret 2020 (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperkirakan bahwa 299.028 pasien Covid-19 AS meninggal dunia. Jumlah ini tercatat antara periode 26 Januari hingga 3 Oktober diambil dari angka rata-rata dari tahun-tahun sebelumnya.

CDC mengatakan bahwa sekitar 216.000 kematian di AS diakibatkan virus Covid-19 dan telah dilaporkan pada pertengahan bulan ini. CDC mengungkapkan, ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap kematian tersebut secara tidak langsung

"Gangguan perawatan kesehatan menjadi salah satu faktornya," kata penulis studi Lauren Rossen, dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional CDC, kepada Reuters, dikutip Rabu (21/10).

Hitungan tersebut bisa luput memasukkan angka kematian yang secara tidak langsung terkait dengan pandemi. Sebagai contoh, kematian yang disebabkan gangguan dalam akses atau pemanfaatan layanan kesehatan, atau dari kondisi seperti penyakit Alzheimer, demensia, dan penyakit pernapasan.

CDC menemukan prosentase peningkatan kematian rata-rata terbesar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni terjadi di antara orang Hispanik (53,6 persen), dengan kematian 32,9 persen di atas rata-rata. Kemudian, di antara orang kulit hitam 36,6 persen di atas rata-rata untuk orang Asia.

CDC menemukan bahwa kematian terbanyak terjadi setiap pekan sejak Maret 2020. Angka ini mencapai titik tertinggi pada pekan-pekan terakhir pada 11 April dan 8 Agustus.

Penghitungan Reuters menemukan sekitar 220.000 kematian terkait Covid-19 telah dilaporkan di Amerika Serikat. Persentase peningkatan terbesar dalam kematian dari semua penyebab terjadi di antara orang dewasa berusia 25 sampai 44 tahun sebesar 26,5 persen.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement