Rabu 21 Oct 2020 15:40 WIB

Kerajinan Limbah Kayu

..

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani

Pengerajin membuat hiasan dinding dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Kerajinan dari limbah kayu ini berupa hiasan dinding, furniture, dan tas. Untuk pembeli sementara masih pasar domestik, dan melihat peluang untuk ekspor. Untuk harga kerajinan bervariasi tergantung jenisnya, mulai ratusan hingga jutaan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengerajin merakit kursi dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Kerajinan dari limbah kayu ini berupa hiasan dinding, furniture, dan tas. Untuk pembeli sementara masih pasar domestik, dan melihat peluang untuk ekspor. Untuk harga kerajinan bervariasi tergantung jenisnya, mulai ratusan hingga jutaan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengerajin menghaluskan kursi dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Kerajinan dari limbah kayu ini berupa hiasan dinding, furniture, dan tas. Untuk pembeli sementara masih pasar domestik, dan melihat peluang untuk ekspor. Untuk harga kerajinan bervariasi tergantung jenisnya, mulai ratusan hingga jutaan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengerajin menghaluskan kursi dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Kerajinan dari limbah kayu ini berupa hiasan dinding, furniture, dan tas. Untuk pembeli sementara masih pasar domestik, dan melihat peluang untuk ekspor. Untuk harga kerajinan bervariasi tergantung jenisnya, mulai ratusan hingga jutaan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengerajin merakit kursi dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Kerajinan dari limbah kayu ini berupa hiasan dinding, furniture, dan tas. Untuk pembeli sementara masih pasar domestik, dan melihat peluang untuk ekspor. Untuk harga kerajinan bervariasi tergantung jenisnya, mulai ratusan hingga jutaan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengerajin membuat hiasan dinding dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Kerajinan dari limbah kayu ini berupa hiasan dinding, furniture, dan tas. Untuk pembeli sementara masih pasar domestik, dan melihat peluang untuk ekspor. Untuk harga kerajinan bervariasi tergantung jenisnya, mulai ratusan hingga jutaan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengerajin memotong kayu untuk hiasan dinding dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Kerajinan dari limbah kayu ini berupa hiasan dinding, furniture, dan tas. Untuk pembeli sementara masih pasar domestik, dan melihat peluang untuk ekspor. Untuk harga kerajinan bervariasi tergantung jenisnya, mulai ratusan hingga jutaan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengerajin membuat hiasan dinding dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Kerajinan dari limbah kayu ini berupa hiasan dinding, furniture, dan tas. Untuk pembeli sementara masih pasar domestik, dan melihat peluang untuk ekspor. Untuk harga kerajinan bervariasi tergantung jenisnya, mulai ratusan hingga jutaan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengerajin memotong kayu untuk hiasan dinding dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Kerajinan dari limbah kayu ini berupa hiasan dinding, furniture, dan tas. Untuk pembeli sementara masih pasar domestik, dan melihat peluang untuk ekspor. Untuk harga kerajinan bervariasi tergantung jenisnya, mulai ratusan hingga jutaan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengerajin membuat hiasan dinding dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10).

Kerajinan dari limbah kayu ini berupa hiasan dinding, furniture, dan tas. Untuk pembeli sementara masih pasar domestik, dan melihat peluang untuk ekspor. Untuk harga kerajinan bervariasi tergantung jenisnya, mulai ratusan hingga jutaan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement