Rabu 21 Oct 2020 13:00 WIB

Tanpa Eksplorasi, Cadangan Migas Indonesia Tinggal 9 Tahun

Kebutuhan migas dalam negeri mencapai 1,5 juta barel per hari.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan saat ini produksi migas indonesia baru mencapai 700-an ribu barel per hari. Padahal kebutuhan dalam negeri mencapai 1,5 juta barel per hari. Sayangnya, cadangan juga makin menipis.

Arifin mengatakan sebenarnya masih banyak potensi sumber migas di Indonesia. Sayangnya, sumber tersebut belum terbukti dan hal tersebut perlu dikonversi menjadi cadangan. Untuk bisa melakukan hal tersebut maka perlu adanya eksplorasi.

Baca Juga

"Sumber energi nasional khususnya di Migas sebenarnya masih cukup banyak. Namun belum sepenuhnya dikonversi ke cadangan. Jika tidak ada eksplorasi maka cadangan migas kita akan habis dalam waktu 9 tahun kedepan," ujar Arifin dalam diskusi virtual, Rabu (21/10).

Arifin menjelaskan saat ini sumber minyak masih terdata ada 3,77 miliar barel. Sedangkan untuk gas masih ada 77,3 TCF. Sayangnya, dua potensi ini akan menjadi kertas kosong apabila pemerintah tidak giat melakukan eksplorasi.

Ia tak menampik untuk bisa meningkatkan cadangan ini pemerintah tidak bisa mengandalkan hanya Pertamina. Ia merasa perlu mendatangkan eksplorasi untuk bisa melakukan eksplorasi.

"Maka kami di pemerintah berusaha untuk meningkatkan investasi sehingga ketersediaan energi di masa mendatang bisa terjamin," ujar Arifin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement