Selasa 20 Oct 2020 22:36 WIB

STPP: 3.359 Orang Dirawat di Papua karena Covid-19

Banyak warga Papua positif Covid-19 menjalani karantina mandiri karena gejala ringan.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan (STPP) Covid-19 Papua menyatakan hingga saat ini tercatat sebanyak 3.359 orang di provinsi itu dirawat karena positif Covid-19.

"Ribuan warga yang positif itu tersebar di 14 kabupaten dan kota dari 20 wilayah yang terpapar," kata jubir STPP Covid-19 Papua dr Silwanus Sumule di Jayapura, Selasa (20/10) malam.

Dijelaskannya bahwa dari laporan yang diterima terungkap sebagian besar warga yang positif Covid-19 itu menjalani karantina mandiri. Ia mengakui bahwa banyak pasien positif Covid-19 yang menjalani karantina mandiri dan rata-rata sakit ringan.

Sedangkan bagi yang sakit sedang dan berat dirawat di 16 rumah sakit rujukan.Secara kumulatif hingga Senin (19/10) 2020 warga Papua yang positif Covid-19 tercatat 8.657 orang, 5.158 orang di antaranya sembuh, dan 140 orang meninggal.

Adapun enam kabupaten yang saat ini jadi zona hijau, kata Silwanus Sumule, yaitu Kabupaten Lanny Jaya, Tolikara, Yalimo, Pegunungan Bintang, Waropen dan Kab.Puncak Jaya.

Sementara itu Kadinkes Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari secara terpisah mengakui dari 1.880 orang positif yang dirawat itu ada yang di Rumah Sehat Sahid dan LPMP Kotaraja sebanyak 246 orang.

Memang sebagian besar warga yang positif melakukan karantina mandiri karena keterbatasan tempat penampungan menyebabkan tidak semua warga yang positif dikarantina terpusat.

Karena itu pihaknya berharap bagi warga yang positif benar-benar melakukan karantina guna memutus rantai penyebaran Covid-19 dan mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak serta rajin mencuci tangan, demikian Ni Nyoman Sri Antari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement