Rabu 21 Oct 2020 06:36 WIB

Pemprov Kepri Minta Akses ke Singapura Dibuka

Ekonomi Kepri dinilai bergantung salah satunya pada Singapura

Red: Nur Aini
Sebuah kapal kargo melintas di perairan Selat Malaka, Batam, Kepulauan Riau, Senin (31/8/2020).
Foto: ANTARA/M N Kanwa
Sebuah kapal kargo melintas di perairan Selat Malaka, Batam, Kepulauan Riau, Senin (31/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meminta kepada pemerintah pusat agar akses dari internasional dari dan ke wilayah itu dapat dibuka kembali demi menggerakkan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

"Kami memohon kepada pemerintah pusat, agar berkenan diberi kesempatan pada kawasan ini, termasuk Nongsa agar dibuka kembali. Karena ekonomi kami sangat tergantung kawasan lain," kata Pjs Gubernur Kepri Bahtiar usai meninjau Terminal Feri Nongsapura di Kota Batam, Kepri, Selasa (20/10).

Baca Juga

Ia menyatakan, ekonomi dan industri di Kepri, terutama Batam, tidak bisa bergerak, karena bahan baku didapatkan dari negara lain, yaitu Singapura dan Malaysia. Ketika bahan baku terhenti, ujarnya, maka industri jasa dan turunannya tidak dapat bergerak. Apabila daerah lain di Indonesia mengandalkan perdagangan antardaerah dan antarpulau, maka Kepri bergantung kepada perdagangan antarnegara.

"Oleh karenanya cara memandang wilayah Kepri harus berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Kami mohon kearifan dan kebijakan," kata dia.

Ia menyatakan pihaknya telah membuat permohonan tertulis kepada pemerintah pusat untuk membuka akses dari Batam dan Bintan ke Singapura pada 16 Oktober 2020. Pihaknya juga memastikan bahwa Kepri siap dibuka kembali. Bahkan, ia mempersilahkan kepada seluruh Menteri untul mengecek langsung kesiapan di lapangan, agar lebih yakin.

"Kami siap dikoreksi diberi masukan. Diberikan asistensi, apa saja masukannya," kata PjsGubernur Kepri.

Pemerintah Indonesia dan Singapura telah menyepakati pengaturan koridor perjalanan yang terbatas untuk perjalanan bisnis yang penting, perjalanan diplomatik dan perjalanan kedinasan yang mendesak, salah satunya melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement