Selasa 20 Oct 2020 19:51 WIB

AS akan Jadi Tuan Rumah Pertemuan Azerbaijan dan Armenia

Menteri Luar Negeri Azerbaijan dan Armenia akan bertemu pada akhir pekan ini.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengklaim menunjukkan rumah-rumah yang diduga rusak akibat dugaan penembakan baru-baru ini di Ganja, Azerbaijan, 11 Oktober 2020.
Foto: EPA-EFE/AZERBAIJAN FOREIGN MINISTRY PRESS
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengklaim menunjukkan rumah-rumah yang diduga rusak akibat dugaan penembakan baru-baru ini di Ganja, Azerbaijan, 11 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) akan menjadi tuan rumah bagi Menteri Luar Negeri Azerbaijan dan Armenia untuk bertemu pada akhir pekan ini. Pertemuan tersebut akan berkaitan seputar konflik yang berkecamuk di wilayah Nagorno-Karabakh.

Menurut laporan Politico, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, akan terlebih dahulu bertemu dengan diplomat tertinggi Baku, Jeyhun Bayramov. Dia pun melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Armenia, Zohrab Mnatsakanyan.

Baca Juga

Laporan tersebut tidak jelas tentang keputusan melakukan pertemuan trilateral akan direncanakan. Namun, Duta Besar Azerbaijan untuk AS, Elin Suleymanov, menyatakan tidak mengesampingkan kemungkinan pertemuan tiga arah.

"Kami ingin pembicaraan yang substantif," kata Suleymanov, dikutip dari DailySabah.

Pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh dimulai 27 September dan ratusan orang tewas dalam konflik itu. Peristiwa itu merupakan rangkaian panjang hubungan antara dua bekas republik Soviet. Ketegangan kedua negara terjadi sejak 1991 ketika militer wilayah yang diakui internasional milik Azerbaijan tetapi dihuni dan dipimpin oleh etnis Armenia.

Keterlibatan AS dalam konflik kedua negara tersebut karena Washington merupakan ketua bersama dalam Minsk Group. Kelompok di bawah Konferensi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) diketuai bersama juga oleh Prancis dan Rusia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement