Rabu 21 Oct 2020 04:45 WIB

Israel dan UEA Bahas Turis Teluk ke Masjid Al-Aqsa

Yerusalem akan menampung hingga 250 ribu turis Muslim setahun.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Israel dan UEA Bahas Turis Teluk ke Masjid Al-Aqsa. Karyawan Kotamadya Yerusalem membersihkan lorong di sebelah Gerbang Lions yang mengarah ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Senin (23/3). Otoritas Muslim (Waqf) mengumumkan bahwa kompleks Masjid Al-Aqsa, atau kuil di gunung , akan ditutup untuk para jamaah dan masyarakat mulai dari 23 Maret sebagai tanggapan atas
Foto: EPA-EFE / ATEF SAFADI
Israel dan UEA Bahas Turis Teluk ke Masjid Al-Aqsa. Karyawan Kotamadya Yerusalem membersihkan lorong di sebelah Gerbang Lions yang mengarah ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Senin (23/3). Otoritas Muslim (Waqf) mengumumkan bahwa kompleks Masjid Al-Aqsa, atau kuil di gunung , akan ditutup untuk para jamaah dan masyarakat mulai dari 23 Maret sebagai tanggapan atas

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang pejabat Israel mengatakan Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) telah menetapkan agenda membahas masuknya ribuan pengunjung dari Teluk ke Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki. Termasuk di dalamnya rencana kunjungan ke kompleks Masjid Al-Aqsa.

"Yerusalem akan menampung antara 100 ribu hingga 250 ribu turis Muslim setahun. Mereka bermimpi mengunjungi Al-Aqsa," kata Wakil Wali Kota Yerusalem, Fleur Hassan-Nahoum, dilansir di Middle East Eye, Selasa (20/10).

Baca Juga

Hassan-Nahoum diketahui melakukan perjalanan ke Emirat minggu lalu. Ia mengatakan memiliki rencana mengembangkan pariwisata Muslim, sama seperti rencananya mengembangkan pariwisata Kristen. Menurut perjanjian perwalian bersama yang telah berlangsung lama antara Israel dan Yordania, Amman tetap memegang kendali atas situs-situs suci Kristen dan Muslim di Yerusalem.

Tak hanya itu, kota ini juga mengelola dana abadi atau wakaf yang mengelola kompleks Al-Aqsa. Mantan menteri urusan agama dan wakaf Yordania, Hayel Daoud, mengatakan otoritas Yordania tidak tertarik atau sadar bahkan tidak menjadi bagian dari koordinasi kunjungan tersebut.

 

"Pada prinsipnya, kami mendukung setiap orang Arab dan Muslim mengunjungi Masjid Al-Aqsa, untuk menjaganya tetap hidup dengan jamaah. Tetapi kunjungan yang dikoordinasikan bahkan didasarkan pada kesepakatan dengan otoritas pendudukan (Israel) tidak ada kepentingan dengan Al-Aqsa atau rakyat Palestina," kata dia.

Delegasi bisnis dari Abu Dhabi mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi Israel, Kamis (15/10). Delegasi tidak resmi lainnya yang diduga berasal dari Dubai, mengunjungi kompleks tersebut, Ahad (18/10).

Delegasi UEA belum diberi izin oleh Wakaf Yerusalem. Mereka juga tidak memberi tahu sumbangan dari kunjungan tersebut.

Ini adalah kunjungan pertama ke situs bersejarah tersebut, sejak Bahrain dan Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan kontroversial yang disponsori AS dengan Israel pada 15 September di Washington DC.

Daoud mengatakan, mengunjungi kompleks Al-Aqsa dalam koordinasi dengan Israel seakan memberikan Israel lapisan legitimasi. "Ini adalah langkah yang tidak dapat diterima dan tidak akan membawa manfaat apa pun," ujarnya.

Kantor gerakan Fatah Palestina di Yerusalem, dalam sebuah pernyataan, menyatakan setiap kunjungan ke Yerusalem yang tidak berkoordinasi dengan kepemimpinan Palestina serta Yordania dan Waqf Palestina adalah sebuah gangguan dan bukan kunjungan. Kekhawatiran atas nasib Masjid Al-Aqsa sebagai salah satu dari tiga situs paling suci dalam Islam telah meningkat sejak kesepakatan terjadi antara Israel, UEA dan Bahrain.

Beberapa tokoh sayap kanan Israel telah lama menganjurkan penghancuran kompleks Muslim untuk memberi jalan bagi kuil Yahudi ketiga. Kompleks Al-Aqsa diyakini oleh orang-orang Yahudi dibangun di tempat kuil Yahudi pertama dan kedua pernah berdiri.

Warga Palestina khawatir tur pemukim Emirat dan Israel di dalam kompleks Al-Aqsa dapat mengikis klaim mereka atas daerah tersebut. Selanjutnya, tindakan itu akan memadamkan aspirasi mereka atas hak penuh dan negara mereka sendiri, sementara Yerusalem Timur diduduki sebagai ibu kotanya. 

https://www.middleeasteye.net/news/israel-uae-aqsa-jerusalem-gulf-tourists

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement