Selasa 20 Oct 2020 17:36 WIB

Kapolda: Peserta Aksi 2 Ribu, Personel Pengamanan 15 Ribu

Aparat tetap tak mengizinkan massa demo mendekati Istana Negara di Jl Merdeka Utara.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Kendaraan barikade terparkir di jalan Medan Merdeka Barat yang disiapkan untuk pengamanan aksi demonstrasi di Jakarta, Selasa (20/10). Sebanyak 1.200 personel gabungan dari aparat kepolisian dan anggota TNI dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi yang digelar BEM SI terkait penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja sekaligus peringatan satu tahun pemerintahan Joko Widodo dan Maruf Amin di kawasan Istana Negara. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kendaraan barikade terparkir di jalan Medan Merdeka Barat yang disiapkan untuk pengamanan aksi demonstrasi di Jakarta, Selasa (20/10). Sebanyak 1.200 personel gabungan dari aparat kepolisian dan anggota TNI dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi yang digelar BEM SI terkait penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja sekaligus peringatan satu tahun pemerintahan Joko Widodo dan Maruf Amin di kawasan Istana Negara. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, sekitar dua ribu orang terlibat demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di sekitar Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada hari ini (20/10). Untuk mengamankan aksi, pihaknya mengerahkan 15 ribu personel gabungan Polri dan TNI.

"Aksi ini dilakukan oleh BEM Seluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 400 orang dan dari buruh ada sekitar 1.750 orang," kata Nana kepada wartawan di sekitar Patung Kuda, Selasa.

Untuk pengamanan, dia telah mengerahkan 10 ribu personel. "Dan ada 5.000 personel cadangan," kata dia.

Menurut Nana, aksi yang berlangsung sejak siang hingga sore ini berlangsung tertib. Namun, pihaknya tetap tak mengizinkan massa mendekati Istana Negara di Jalan Merdeka Utara. 

"Jadi begini, aturannya kan belum bisa aksi ini dilakukan di depan Istana, jadi aksi ini hanya bisa dilakukan di Patung Kuda. Tapi, aspirasi mereka akan kami tampung melalui mediasi untuk disampaikan ke atas," ujar Nana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement