Selasa 20 Oct 2020 14:53 WIB

BUMN Terimbas Pandemi, 3 Sektor Ini yang Terparah

Sektor energi, pariwisata, dan infrastruktur terdampak atas pandemi covid-19.

Rep: Retno Wulandhari / Red: Friska Yolandha
Penumpang menunggu keberangkatan kereta api di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/10). Sejumlah sektor BUMN terdampak pandemi, salah satunya infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi seperti PT KAI.
Foto: RAISAN AL FARISI/ANTARA
Penumpang menunggu keberangkatan kereta api di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/10). Sejumlah sektor BUMN terdampak pandemi, salah satunya infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi seperti PT KAI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan terjadinya perlambatan ekonomi sangat berdampak terhadap kinerja dunia usaha. Sejumlah perusahaan pelat merah juga diklaim mengalami penurunan kinerja selama pandemi Covid-19.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wiraatmadja mengatakan, dari seluruh portofolio BUMN, setidaknya terdapat tiga sektor yang terdampak signifikan. Pertama yaitu sektor energi, seperti yang dialami oleh Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). 

Baca Juga

"Penurunan konsumsi bahan bakar maupun konsumsi listrik sangat terasa, jauh dibandingkan dengan kondisi normal," kata Kartiko dalam acara Capital Market Summit Expo (CMSE) 2020, Selasa (20/10). 

Sektor lainnya yang juga terimbas adalah pariwisata. Akibat diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bisnis maskapai tidak bisa mengudara sehingga berdampak terhadap kinerja Garuda Indonesia yang mengalami penurunan cukup dalam. 

Terakhir, sektor yang paling terdampak yakni infrastrktur khususnya yang berkaitan dengan transportasi. Kartika menyebut, selama pandemi trafik Kereta Api Indonesia (KAI) turun drastis menjadi sekitar 15 persen per hari.

"Sampai saat ini peningkatan trafik KAI masih sangat lambat, jauh lebih rendah dari kondisi normal sebelum pandemi," tutur Kartika. 

Selain KAI, menurut Kartika, perusahaan BUMN yang bergerak di pelayanan jalan tol seperti Jasa Marga dan Waskita Karya juga sempat mengalami penurunan trafik. Namun, saat ini trafiknya mulai membaik seiring dilonggarkannya aturan PSBB. 

"Ini pertanda bahwa masyarakat sudah mulai beraktivitas baik untuk bisnis maupun untuk wisata," kata Kartika. 

Terlepas dari penurunan dan perlambatan ekonomi yang terjadi sejak kuartal kedua hingga ketiga ini, Kartika mengatakan, kondisi Indonesia masih cukup baik berkat kombinasi kebijakan "gas dan rem" dari pemerintah. "Semoga kondisi ini bisa terus terjaga hingga vaksin ditemukan," pungkas Kartika. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement