Selasa 20 Oct 2020 12:22 WIB

Polda Imbau Masyarakat tak Mendekat ke Patung Kuda dan Monas

Kepolisian juga akan melakukan pengalihan arus di sejumlah titik tersebut.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus
Foto: Antara Foto/Galih Pradipta
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengimbau agar masyarakat tidak mendekati lokasi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja. Imbauan ini agar tidak terjadi kemacetan di lokasi unjuk rasa di sekitar Patung Kuda, dan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (20/10).

"Kami imbau kemungkinan massa akan terkumpul banyak di Patung Kuda sehingga imbauan ini usahakan masyarakat tidak terlalu dekat ke sana yang akan menyebabkan kemacetan," ujar Yusri saat ditemui di Kompleks Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (20/10).

Baca Juga

Selain itu, kata Yusri, kepolisian juga akan melakukan pengalihan arus di sejumlah titik tersebut. Ia mengatakan sudah menyosialisasikan peralihan arus melalui media-media sosial Kepolisian. 

Jadi, ia berharap agar masyarakat mencari tahu bagaimana peralihan arus dilakukan sebelum melintasi jalan yang terkena peralihan. "Kami juga sudah sebarkan melalui Instagram Polda Metro Jaya bagaimana pengalian arusnya. Kemudian juga kami juga sudah sampaikan bisa disaksikan melalui media sosial yang ada," kata Yusri.

Dalam aksi demonstrasi hari ini, Selasa (20/10), Polda Metro Jaya menurunkan sebanyak 10.587 personil. Namun, Polda Metro Jaya juga menyiapkan personel cadangan mengimbangi kekuatan massa unjuk rasa. 

Pernyataan ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. "Kami sudah siapkan pengamanan hari ini sekitar 10.587 personel. Ini yang kami siapkan gabungan TNI, Polri dan pemerintah daerah," kata dia.

Dari angka tersebut, penegak hukum menyiagakan sekitar 10.000 personel TNI-Polri sebagai cadangan. "Kita cadangkan di dua titik yang pertama adalah di Monas dan satu ada di gedung DPR RI," kata Yusri.

Menurut Yusri, meski personel cadangan, mereka diatur di lapangan, baik itu di titik pusat demonstrasi di Patung Kuda maupun Gedung DPR RI, untuk mengantisipasi kejadian. Ada juga personel yang ditempatkan di Istana Negara, dan sentra perekonomian karena titik-titik tersebut dianggap rawan dan harus dilakukan pengamanan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement