Selasa 20 Oct 2020 09:59 WIB

Menlu Pompeo: AS dan Brasil Harus Kurangi Impor dari China

AS dan Brasil memperkuat kembali kerja sama perdagangan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo
Foto: AP/Charly Triballeau/Pool AFP
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo memperingatkan AS dan Brasil harus mengurangi ketergantungan impor dari China demi keamanan mereka sendiri. Hal itu disampaikan saat kedua negara memperkuat kembali kerja sama perdagangan mereka.

Dalam pertemuan daring untuk meningkatkan kerja sama AS-Brasil pasca-pandemi, Pompeo menekankan pentingnya memperluas kerja sama bilateral di bidang ekonomi. Ia mengatakan ada 'risiko besar' dari besarnya partisipasi China di perekonomian AS dan Brasil.

Baca Juga

"Sejauh kami dapat menemukan cara untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara, kami bisa mengurangi ketergantungan dua negara pada barang-barang penting dari China," katanya, Selasa (20/10).  

"Masing-masing rakyat dua negara akan lebih aman, dan masing-masing negara akan lebih sejahtera, entah itu dua atau lima atau 10 tahun dari sekarang," ujarnya.

Pemerintah Presiden AS Donald Trump berusaha meningkatkan kerja sama dengan Brasil. Mereka menyeimbangkan pasokan barang dari China. Presiden Brasil yang dari sayap kanan Jair Bolsonaro ingin mengikuti rencana itu tapi terhalang oleh China yang menjadi mitra dagang terbesar Brasil.

China membeli sebagian besar produksi kedelai dan bijih besi Brasil. Bolsonaro juga belum memutuskan apakah Brasil akan melarang perusahaan China Huawei dalam proyek pembangunan 5G.

Dalam pertemuan yang digelar oleh Kamar Dagang AS, Bolsonaro mengumumkan tiga kesepakatan dengan AS untuk memastikan praktik bisnis yang benar dan menghentikan korupsi. Ia mengatakan paket kesepakatan itu akan memotong birokrasi dan meningkatkan perdagangan dan investasi.

"Satu setengah tahun yang lalu, bersama Presiden Trump kami telah meningkatkan hubungan dengan Brasil ke momen terbaiknya dan kami membuka lembaran baru dalam hubungan antara dua perekonomian dan demokrasi terbesar di belahan bumi ini," katanya.

Kedua negara menandatangani protokol yang menguraikan tiga kesepakatan itu. Disebutkan mereka akan melanjutkan pembicaraan untuk memperluas kerja sama perdagangan dan mengidentifikasi sektor prioritas untuk mengurangi halangan dalam perdagangan.

Dua anggota parlemen AS mengkritik langkah pemerintahan Trump meningkatkan kerja sama perdagangan dengan pemerintahan Bolsonaro. Sebab, presiden dari sayap kanan ini memiliki catatan buruk dalam pelanggaran hak asasi manusia, pengrusakan lingkungan dan korupsi.

"Memberikan Presiden Bolsonaro amunisi untuk mengklaim Amerika Serikat mendukung perilakunya mencemarkan reputasi (AS) sebagai negara yang meminta mitra dagangnya menghormati hak asasi manusia dan supremasi hukum," kata ketua Komite Ways and Means House of Representative Richard Neal. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement