Selasa 20 Oct 2020 07:20 WIB

Satgas: 1.347 Klaster Covid Ditemukan Hingga Pekan Lalu

Sampai 18 Oktober, 2,5 juta orang sudah menjalani tes covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro.
Foto: @BNPB_Indonesia
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, Kementerian Kesehatan telah menemukan 1.347 kelompok penyebaran covid atau klaster hingga pekan lalu. Hingga 18 Oktober, lebih dari 2,5 juta orang pun telah menjalani pemeriksaan tes covid 19.

Dari 2,5 juta orang tersebut, 86 persen di antaranya dinyatakan tak terinfeksi covid dan 14 persen di antaranya positif. Artinya, kata Reisa, dari 10 orang diperiksa, delapan orang di antaranya negatif covid-19 dan dua lainnya dinyatakan positif.

Baca Juga

“Gotong royong ini telah menemukan 1.347 kelompok penyebaran atau klaster sampai dengan minggu lalu,” ujar Reisa saat konferensi pers di Kantor Presiden.  

Hingga kini, total sudah lebih dari 4 juta spesimen yang diperiksa di 377 laboratorium di Indonesia. Reisa juga menyebut, setiap harinya terjadi penambahan kasus baru sekitar 3-4 ribu kasus dan sebanyak 63 ribu pasien tengah menjalani perawatan baik di rumah sakit rujukan covid, tempat karantina, ataupun menjalani isolasi mandiri. Ia mengatakan, tingkat angka positif covid inipun harus terus ditekan.

“Sementara untuk treatment, 289.243 pasien sembuh. Ini membuat angka kesembuhan atau recovery rate naik hampir 79 persen lebih tinggi dari satu minggu sebelumnya, di kisaran angka 76 persen,” tambah dia.

Reisa mengingatkan agar masyarakat turut aktif memutus rantai penularan covid 19. Yakni dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ia menegaskan, meskipun pemerintah tengah berupaya mengembangkan dan mengadakan vaksin, namun sistem kesehatan masyarakat melalui pelaksanaan protokol kesehatan perlu terus ditingkatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement