Senin 19 Oct 2020 22:55 WIB

Sejumlah Komunitas Deklarasikan Tolak Demo Vandalis

Demo UU Ciptaker disinyalir akan terus terjadi di Jakarta hingga sepekan ke depan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) membentangkan spanduk saat menggelar unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (16/10).
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) membentangkan spanduk saat menggelar unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah komunitas di Jakarta Selatan (Jaksel) menggelar deklarasi "Jaga Jakarta" menolak perbuatan meruskan dalam aksi demo. Kapolres Metro Jaksel, Kombes Budi Sartono, menyatakan, apel dilaksanakan dalam rangka untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang aman dari perbuatan vandalis. 

"Seluruh komunitas-komunitas yang ada di Jakarta Selatan untuk sama-sama kita melaksanakan apel siaga dalam rangka untuk mengamankan Jakarta Selatan yang aman dari anarkisme," jelas Budi dalam siaran persnya, Senin (19/10).

Apel tersebut selain dilaksanakan oleh komunitas juga dilakukan bersama dengan aparat keamanan. Budi mengatakan, apel ini dalam rangka untuk mewujudkan Kamtibmas yang aman dari aksi vandalis di wilayah Jakarta Selatan. Budi mengatakan, pihaknya menolak tegas aksi perusakan dalam proses unjuk rasa. Dia merujuk pada aksi demo menolak UU Cipta Kerja beberapa hari yang lalu. 

"Kita berkomitmen menolak bentuk anarkisme yang merusak fasilitas-fasilitas umum. Kita wujudkan Jakarta Selatan yang aman," jelas dia.

Polres Metro Jakarta Selatan dan Kodim 0504 terus melakukan imbauan sebagai upaya pencegahan agar aksi demo yang disinyalir masih akan berlangsung beberapa pekan ke depan bisa berjalan aman dan lancar. Imbauan itu dilakukan melalui media sosial maupun rembuh bersama tokoh masyarakat setempat. 

"Imbauan saya bersama pemkot, TNI-Polri sudah melaksanakan imbauan-imbauan melalui sosial media, melalui kepala sekolah untuk anak-anaknya tidak ikut unjuk rasa. Biarkan mereka belajar," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement