Senin 19 Oct 2020 19:45 WIB

China Menyebut AS Bertingkah Bagai Korban

AS meningkatkan tuduhan ke China soal dugaan spionase dan pencurian teknologi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
AS meningkatkan tuduhan ke China soal dugaan spionase dan pencurian teknologi. Ilustrasi.
Foto: AP / Andy Wong
AS meningkatkan tuduhan ke China soal dugaan spionase dan pencurian teknologi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kementerian luar negeri China pada Senin mengatakan Amerika Serikat bersikap hitam putih dan ingin terlihat sebagai korban terkait laporan bahwa warga Amerika bisa ditahan oleh otoritas China.

Pernyataan itu keluar setelah suatu laporan muncul tentang Beijing memperingatkan Washington bahwa warga Amerika bisa ditahan di China karena AS mengadili sarjana-sarjana China. Tindakan AS telah sangat merusak kepentingan warga China. Demikian kata juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian saat jumpa pers reguler.

Baca Juga

The Wall Street Journal melaporkan pada Sabtu (17/10) para pejabat China telah berulang kali mengeluarkan peringatan kepada pejabat pemerintah AS bahwa China dapat menahan orang Amerika di China.

Peringatan China itu, menurut laporan tersebut, merupakan tanggapan atas penuntutan yang dijalankan Departemen Kehakiman AS terhadap para sarjana yang berafiliasi dengan militer China. Pemerintahan Presiden Donald Trump meningkatkan tuduhan China menggunakan operasi dunia maya dan spionase untuk mencuri teknologi, militer, dan pengetahuan AS lainnya.

Pemerintah AS menuding tindak-tanduk China tersebut merupakan strategi untuk menggantikan Amerika Serikat sebagai kekuatan keuangan dan militer terkemuka di dunia. Beijing membantah tuduhan-tuduhan itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement