Senin 19 Oct 2020 16:35 WIB

REI: Hanya Rumah Subsidi Mampu Bertahan di Tengah Pandemi

Hampir seluruh segmen bisnis sektor properti anjlok kinerjanya saat pandemi.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Seorang buruh bangunan sedang membangun rumah subsidi di Komplek Pesona Kahuripan 3 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/10). Real Estate Indonesia (REI) menyebut sektor properti sebagai salah satu yang terdampak pandemi Covid-19.
Foto: Istimewa
Seorang buruh bangunan sedang membangun rumah subsidi di Komplek Pesona Kahuripan 3 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/10). Real Estate Indonesia (REI) menyebut sektor properti sebagai salah satu yang terdampak pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Real Estate Indonesia (REI) menyebut sektor properti sebagai salah satu yang terdampak pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari anjloknya kinerja sektor properti seluruh segmen.

Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengatakan segmen sektor properti mal turun sebesar 85 persen, hotel occupancy rate turun sebesar 90 persen, perkantoran turun sebesar 74,6 persen, dan rumah komersil turun sebesar 50 persen-80 persen.

Baca Juga

“Hanya rumah bersubsidi yang mampu bertahan saat pandemi Covid-19,” ujarnya saat konferensi pers virtual Bonus Demografi dan Tantangan Pembiayaan Perumahan, Senin (19/10).

Menurutnya ada dua faktor yang menjadi penopang tren positif kinerja segmen rumah bersubsidi. Pertama karena konsumen masih antusias terutama di daerah. Kedua, adanya realisasi anggaran stimulus Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) senilai Rp1,5 triliun, sehingga segmen rumah subsidi mampu bertahan di tengah kondisi ekonomi sulit akibat pandemi Covid-19.

“Namun kinerja segmen rumah bersubsidi masih belum menggembirakan. Menyusul potensi konsumen yang berkurang akibat setelah adanya pembatasan segmen bagi profesi karyawan kontrak dan nonfix income di-reject/dibatasi, lalu ada keterlambatan kendala teknis layanan perbankan karena terhambat karena PSBB," ucapnya.

Sementara Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sis Apik Wijayanto menambahkan perseroan memiliki program seperti BNI Griya Komersil dan BNI Griya Subsidi Pemerintah. Bagi program komersil, saat ini BNI Griya menawarkan suku bunga ringan mulai 4,74 persen pa efektif dan opsi angsuran bayar bunga hingga dua tahun pertama yang merupakan salah satu bentuk kemudahan calon debitur agar tetap dapat memiliki rumah khususnya masa pandemi covid19.

Selain itu, pengajuan KPR juga dapat dilakukan secara online melalui www.bni.co.id, BNI mobile banking atau ketik http://bit.ly/eFormBNIGriya. Sedangkan KPR Subsidi pemerintah di antaranya terdapat Program FLPP, Program SSB, Program BP2BT, dan Program BPJS TK MLT.

“BNI telah menyalurkan kredit konstruksi bagi pengembang dengan skema paket kerja sama pembiayaan pembangunan perumahan sampai penjualan. Hingga september 2020 BNI telah menyalurkan kredit konstruksi kepada developer sebesar Rp 2,8 triliun,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement