Senin 19 Oct 2020 15:56 WIB

Dites Negatif Corona Kedua Kali, Presiden Jerman Lanjutkan Karantina Mandiri

Hasil tes corona Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier negatif untuk kedua kalinya.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Reuters/H. Hanschke
Reuters/H. Hanschke

Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier pada hari Minggu (18/10) dinyatakan negatif COVID-19 untuk kedua kalinya, setelah salah seorang pengawal kepresidenan terbuktiterpapar virus corona. Presiden Jerman menyatakan akan tetap menjalankan karantina mandiri dan akan melakukan tes lagi dalam beberapa hari mendatang.

Jumlah kasus infeksi COVID-19 di negara bagian Bayern hari Minggu (18/10) terus meningkat pesat, mendorong separuh distrik dan kota di negara bagian itu memberlakukan pembatasan yang lebih ketat.

Aturan itu termasuk persyaratan pemakaian masker yang lebih ketat dan penerapan jam malam yang lebih awal untuk restoran dan bar. Mulai hari Senin (19/10) aturan itu akan ditetapkan di daerah di mana jumlah kasus melebihi rata-rata 35 per 100.000 penduduk selama tujuh hari terakhir.

Aturan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai para pemimpin negara bagian dengan pemerintahan federal di Berlin. Jika jumlah infeksi harian lebih dari 50, maka negara bagian Bayern akan membatasi pertemuan di rumah pribadi hanya untuk dua rumah tangga, atau maksimal lima orang.

Mayoritas warga Jerman puas dengan kebijakan corona pemerintah

Menurut jajak pendapat terbaru yang dirilis hari Minggu (18/10), lebih dari dua pertiga penduduk Jerman, tepatnya 68 persen, puas dengan pengelolaan pandemi virus corona yang dilaksanakan pemerintah Jerman.

Pengetatan aturan corona diberlakukan di berbagai daerah Jerman, setelah angka infeksi hari Minggu (18/10) kemarin tetap tinggi dan mencapai 5.587 kasus infeksi baru, sedangkan sehari sebelumnya tercatat ada 7.830 kasus baru. Lembaga pengendalian pandemi Jerman Robert Koch Institute (RKI) mengingatkan bahwa angka pada akhir pekan biasanya rendah, karena banyak kasus baru akan dilaporkan pada hari Senin.

Sekitar 1.100 orang berdemonstrasi di kota Dortmund menentang pembatasan virus corona yang ditetapkan otoritas lokal.

Kebanyakan aksi protes diorganisir oleh gerakan protes yang menamakan diri Querdenken (Berpikir Melintang), yang menolak pemakaian masker. Kelompok ini juga berada di belakang aksi-aksi protes besar yang digalang di ibukota Berlin dan diikuti juga oleh banyak pendukung ekstremis kanan Neonazi.

hp/ha (dpa

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement