Senin 19 Oct 2020 16:01 WIB

Petani Binaan Dompet Dhuafa Mulai Tuai Hasil Mina Padi

Mina padi indikator proses pertanian yang dijalankan tanpa memakai pupuk kimia

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Petani minapadi menerbarkan bibit ikan (ilustrasi).
Foto: FAO Indonesia
Petani minapadi menerbarkan bibit ikan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dompet Dhuafa Yogyakarta mengajarkan metode mina padi ke Kelompok Tani Dwi Manunggal Dusun Nglebeng, Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Lima bulan berlalu, kini petani-petani mulai merasakan hasilnya.

Padahal, metode ini belum pernah mereka jalankan selama ini. Sawah 800 meter persegi yang jadi percontohan program Pertanian Sehat Indonesia Dompet Dhuafa hasilkan 600-700 kilogram ikan nila, serta 100 kilogram yang dipanen pekan lalu.

Baca Juga

Mina padi adalah cara bertanam yang mengkombinasikan antara sistem tanam Jajar Legowo dengan budidaya ikan. Metode ini memberi keuntungan lebih karena selain mendapatkan gabahnya, ikan bisa dipanen, sehingga menambah penghasilan petani.

Metode ini juga sebagai indikator proses pertanian yang dijalankan tanpa memakai pupuk kimia pabrikan. Karenanya, turut berdampak kepada semakin membaiknya hasil beras yang dihasilkan, sekaligus menjaga kelestarian unsur hara dalam tanah.

"Terima kasih Dompef Dhuafa yang sudah memberikan pendampingan ke Kelompok Tani Dwi Manunggal, panen perdana kali ini bagus, alhamdulillah, kepada donatur semoga berkah," kata salah satu petani, Sabardi, Senin (19/10).

Dompet Dhuafa kembali menekankan lewat pengelolaan dan pendampingan yang baik, keberkahan atas zakat yang dititipkan tidak hanya berdampak ke penerima manfaat. Namun, menyasar ke hal-hal lebih luas, yaitu kebaikan bumi yang kita tinggali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement