Senin 19 Oct 2020 13:03 WIB

Total 293 Orang Masuk Islam di Brunei Sejak Awal 2020  

Para mualaf yang bersyahadat di Brunei berasal dari sejumlah etnis.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Para mualaf yang bersyahadat di Brunei berasal dari sejumlah etnis. Masjid Jamik Hassanil Bolkiah di Kampong Kiulap, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Foto: Reuters/Ahim Rani
Para mualaf yang bersyahadat di Brunei berasal dari sejumlah etnis. Masjid Jamik Hassanil Bolkiah di Kampong Kiulap, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA – Statistik mengungkapkan 293 orang telah memeluk Islam dari Januari hingga September 2020 di Brunei Darussalam. Sebanyak 139 orang di antaranya berasal dari Distrik Brunei-Muara.

Sementara itu, seorang pria Filipina berusia 54 tahun memeluk Islam dan mengucapkan syahadat yang diadakan di Kampong Jerudong. Dilansir dari Borneo Bulletin, Senin (19/10).

Baca Juga

Upacara di kediaman Pengiran Anak Haji Yaakob bin Pengiran Anak Haji Sallehudin disaksikan oleh petugas Seksi Penyebarluasan Dakwah Pusat Dakwah Islam (PDI).

Rizaldo Perion Basbas yang berprofesi sebagai pemasang tirai mengambil nama Saiful Rijal Basbas bin Abdullah, setelah membacakan syahadat di hadapan Direktur PDI, Haji Abdul Rajid bin Haji Mohd Salleh.  

 

Brunei merdeka sebagai negara Islam di bawah pimpinan sultan ke-29, yaitu Sultan Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah. Gelar Mu'izzaddin Waddaulah (Penata Agama dan Negara) menunjukkan ciri keislaman yang selalu melekat pada setiap raja yang memerintah.

Sultan telah melakukan usaha penyempurnaan pemerintahan, antara lain, dengan membentuk Majelis Agama Islam atas dasar Undang-undang Agama dan Mahkamah Kadi 1955. Majelis ini bertugas menasihati sultan dalam masalah agama Islam.

Langkah lain yang dtempuh sultan adalah menjadikan Islam benar-benar berfungsi sebagai pandangan-pandangan hidup rakyat Brunei dan satu-satunya ideologi negara.

Demi memperkuat ideologi tersebut, dibentuk jabatan Hal Ehwal Agama yang tugasnya menyebarluaskan paham Islam, baik kepada pemerintah beserta aparatnya maupun kepada masyarakat luas.

Tidak hanya itu, pada 16 September 1985, pemerintah mendirikan Pusat Dakwah yang memiliki tugas riset dan studi Islam serta pelatihan pegawai-pegawai agama serta masyarakat luas dan pusat pameran perkembangan dunia Islam. Di kancah global, Brunei aktif dalam berbagai organisasi internasional, antara lain, PBB, ASEAN, dan Organisasi Kerja Sama Islam. 

https://borneobulletin.com.bn/2020/10/293-embrace-islam-from-january-to-september/

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement