Senin 19 Oct 2020 12:27 WIB

Permukiman Tertua Yahudi di Jazirah Arab dan Pengaruh Mereka

Yahudi menancapkan hegemoni mereka di Jazirah Arab sebelum Islam datang.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Yahudi menancapkan hegemoni mereka di Jazirah Arab sebelum Islam datang. Kawasan Khaibar
Foto: hasmi.org
Yahudi menancapkan hegemoni mereka di Jazirah Arab sebelum Islam datang. Kawasan Khaibar

REPUBLIKA.CO.ID, Sepeninggalan Nabi Ismail AS, Allah SWT menurunkan sejumlah nabi dan rasul dari kalangan Arab. Di antaranya adalah Nabi Hud yang berdakwah kepada kaum Ad di utara Hadhramaut, Nabi Saleh yang diutus pada kaum Samud di Hijr wilayah antara Hijaz dan Suriah, dan Nabi Syuaib kepada bangsa Madyan di Hijaz.

Menurut Sejarah Hidup Muhammad karya Husain Haekal, beberapa kelompok di Arab mulai jatuh pada kesesatan karena melakukan kemusyrikan. Ka'bah yang seharusnya menjadi tempat beribadah kepada Allah SWT saja justru dikotori berhala-berhala. Penyebabnya orangorang musyrikin itu tidak dapat mema hami arti tauhid dan terpaut pada materialisme.

Baca Juga

Haekal menulis, tidak cukup bagi seorang Arab yang musyrik untuk me nyembah hajar aswad (batu hitam) yang menempel pada Ka'bah, tetapi juga dalam setiap perjalanan dia mengambil batu apa saja dari sekitar Ka'bah untuk disembahnya. Sementara itu, dari bani Israil juga muncul para nabi dan rasul yang berdakwah untuk umat masing-masing.  

Yang terkemuka adalah Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS, yang tiap-tiap mereka membawa Taurat dan Injil. Namun, dalam perkembangan berikutnya, bani Israil disusupi berbagai anasir yang menjerumuskan mereka pada penyembahan terhadap berhala. Inilah masa kegelapan sebelum datangnya Rasulullah SAW, Ahmad, sang nabi penutup yang namanya tertulis pada Taurat dan Injil.  

Abdul Aziz (2016) menerangkan, pengaruh Yahudi tersebar di berbagai wilayah Arab, semisal Khaibar, Yastrib (Madinah), Wadi al-Qura, Fadak, Taima, dan Himyar. Penyebaran Yahudi di Jazirah Arab diperkirakan terjadi pesat setelah pengusiran bani Israil oleh Raja Nebukadnezar dari Palestina sekira tahun 606 SM.  

Riwayat lain menyebutkan, sebagian orang Yahudi bermigrasi ke Arab dari Kanaan, Palestina, ketika wilayah itu dikuasai Romawi di bawah Kaisar Titus pada 70 Masehi. Ada pula yang mengatakan masa hijrahnya mereka terjadi pada 132 ketika Kaisar Adrianus berkuasa.  

Khaibar menjadi permukiman Yahudi tertua di Arab. Asal katanya diduga dari kata Ibrani, kheber, yang berarti 'markas' atau 'jamaah'. Perintis daerah yang subur itu adalah Syaftia bin Mahlayel dari bani Farish.

Lambat laun, mereka berkembang dan meramaikan tempat sekitarnya, khususnya Yastrib. Orang-orang Arab di kota itu cenderung menyambut baik kaum Yahudi karena kemampuannya dalam berternak, berkebun, dan berdagang.  

Namun, setelah kedatangan kabilah Arab dari selatan, yakni bani al-Aus dan bani al-Khazraj, pengaruh Yahudi melemah di Yastrib. Hal sebaliknya terjadi di Arab Selatan (Yaman). Orang-orang Yahudi Arab di bawah kepemimpinan Dzu Nuwas berhasil menjayakan Kerajaan Himyar. 

Dzu Nuwas merupakan sosok yang bertanggung jawab atas peristiwa Najran tahun 523, yaitu peristiwa umat Nasrani disiksa habis-habisan karena mempertahankan iman tauhid. Kejadian itu diabadikan dalam Alquran surat al-Buruj.

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement