Senin 19 Oct 2020 11:53 WIB

Teknologi Jadi Solusi Kesenjangan Komunikasi Saat Pandemi

Platform terintegrasi hadir untuk jembatani kesenjangan komunikasi di dunia bisnis

 Lark, platform kolaborasi terintegrasi hadir dengan berbagai fitur yang mampu untuk menjembatani seluruh hal yang dibutuhkan untuk tetap produktif kapan pun dan di mana pun, sehingga jarak bukan lagi menjadi masalah.
Foto: istimewa
Lark, platform kolaborasi terintegrasi hadir dengan berbagai fitur yang mampu untuk menjembatani seluruh hal yang dibutuhkan untuk tetap produktif kapan pun dan di mana pun, sehingga jarak bukan lagi menjadi masalah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 memberikan tantangan baru bagi bisnis di dunia, yaitu kesenjangan komunikasi. Lark, platform kolaborasi terintegrasi hadir dengan berbagai fitur yang mampu untuk menjembatani seluruh hal yang dibutuhkan untuk tetap produktif kapan pun dan di mana pun, sehingga jarak bukan lagi menjadi masalah.

Akademisi, pemerhati budaya, dan komunikasi digital, Firman Kurniawan S, menyatakan bahwa penerapan teknologi dapat menjadi solusi selama pandemi terjadi di Indonesia. Sesungguhnya, kata dia, memang sudah saatnya perusahaan untuk menerapkan dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam ruang lingkup tempat kerja dan cara mereka bekerja. 

"Dan hal ini mencakup seluruh lini usaha, dari industri rumah tangga, hingga korporasi besar. Perusahaan tidak boleh terjebak dalam euforia maupun kebiasaan yang lama dan harus segera berani melakukan digital transformasi," kata Firman dalam siaran, Senin (19/10. 

Hal itu sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia dalam penerapan Revolusi Industri 4.0. "Bagi Indonesia, hal ini penting yang di mana memberikan peluang untuk mempercepat pencapaian visi Indonesia menjadi negara 10 besar dengan perekonomian terkuat di dunia," ucap Firman.

Penelitian Deloitte dalam laporan The Digital Workplace menunjukkan, organisasi dengan penerapan teknologi daring yang kuat memiliki produktivitas tujuh persen lebih tinggi daripada yang tidak. Walau demikian, menurut Firman, perubahan juga harus didukung perubahan pola pikir dan emosional dari manajemen untuk dapat menyesuaikan kembali cara baru dalam bekerja.

"Serta bagaimana individu, kelompok, dan pimpinan berinteraksi satu sama lain. Di samping itu, manajemen juga harus jeli menentukan jenis platform yang paling tepat bagi perusahaan.” kata Firman.

Lark VP of Commercial Asia, Joey Lim, mengatakan, kombinasi dari manajemen dan platform yang tepat merupakan kunci agar tercipta satu pandangan dari seluruh anggota perusahaan mengenai bagaimana teknologi dapat menjadi jembatan untuk terciptanya peningkatan kualitas dan efektifitas dari sebuah komunikasi dan kolaborasi. Lark, kata dia, merupakan patform kolaborasi dengan berbagai fitur yang terintegrasi. 

Hal itu menjadi keunggulan karena pengguna dapat mengerjakan berbagai macam hal, dari membuat dan mengedit dokumen, menerima email, mengirimkan pesan, mengelola agenda, hingga menelepon, serta melakukan video conference.

"Dan salah satu faktor terpenting, adalah kemudahan untuk dioperasikan oleh berbagai rentang usia. Kami mengerti bahwa sebuah platform kolaborasi harus terintegrasi dan dapat memberikan kemudahan serta kenyamanan, dan Lark memiliki semua itu," ucap Joey.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement