Senin 19 Oct 2020 10:36 WIB

Ini Penyebab Ronald Koeman Dibuat Frustrasi oleh Getafe

Penalti Jaime Mata membawa Getafe mendapatkan tiga poin dari Barcelona.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman.
Foto: EPA-EFE/Quique Garcia
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona kecewa dengan kekalahan 0-1 dari Getafe, akhir pekan lalu. Skuat asuhan Ronald Koeman gagal mengambil keuntungan dari hasil negatif Los Blancos yang takluk dari Cadiz 0-1. Penalti Jaime Mata membawa Getafe mendapatkan tiga poin di Coliseum Alfonso Perez, Ahad (18/10).

Koeman tak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat peluit akhir dibunyikan. Ia bahkan punya beberapa keluhan  soal masalah yang ia rasakan di dalam timnya. 

Baca Juga

Salah satu keputusan kontroversi adalah penalti dari pelanggaran yang dilakukan Frenkie de Jong terhadap Djene Dakonam. VAR tidak melakukan pengecekan terhadap keputusan wasit di lapangan. Koeman pun protes soal taktik Getafe yang selalu berusaha memperlambat jalannya pertandingan dalam setiap momentum Barcelona, terutama lewat aksi Allan Nyom.

Mantan bek Leganes itu beruntung tak diberi hukuman karena menyikut Lionel Messi dan delapan kali melakukan pelanggaran, tapi hanya mendapatkan kartu kuning. Setelah pertandingan, Koeman mengonfirmasi bahwa Nyom jadi pembicaraan serius dengan Jose Bordalas, dan mengekspresikan kemarahannya.

"Saya bilang ke dia bahwa Nyom tak menunjukkan rasa hormat. Dia mengganggu saya, dia mengatakan dua atau tiga hal buruk, yang tidak ingin saya ulang," kata Koeman, dikutip dari Marca, Senin (19/10).

Ia mengatakan, siapa pun yang menyaksikan pertandingan tersebut akan punya opini soal pelanggaran dan kartu yang dikeluarkan wasit. Ia mengaku markas Getafe tempat yang rumit untuk dikunjungi. Namun timnya terus berusaha untuk bermain dan mencoba menguasai ritme permainan. Namun tuan rumah banyak mematahkan permainan Antoine Griezmann dkk.

"Itu membuat kami semakin sulit untuk punya peluang mencetak gol," kata dia.

Koeman bukan pelatih pertama yang mengeluhkan soal permainan keras dan mengulur waktu ala Getafe dalam setahun terakhir. Namun terbukti trik dari Getafe menghasilkan tiga poin dari Barcelona. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement