Ahad 18 Oct 2020 16:01 WIB

UBSI Berikan Workshop Video Pembelajaran bagi Guru

Kegiatan itu diikuti guru  MGBK SMK Kabupaten Bogor.

 UBSI bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK-SMK)  Kabupaten Bogor menggelar webinar pembuatan video pelajaran.
Foto: Dok UBSI
UBSI bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK-SMK) Kabupaten Bogor menggelar webinar pembuatan video pelajaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK-SMK)  Kabupaten Bogor sukses menggelar webinar yang bertajuk ‘Mengenal Gangguan Psikososial Remaja dan Workshop Layanan BK Kreatif dengan E-Learning’ secara live via Zoom dan Youtube, Kamis (15/10). 

Deni Gunawan M Kom sebagai pembicara yang juga dosen UBSI, memaparkan bahwa situasi pandemi Covid-19 saat ini membuat pembelajaran harus dilaksanakan secara daring. Demi menunjang pembelajaran yang sukses, ia memberi solusi dengan membuat video pembelajaran yang baik. Deni pun memberi tips dan trik, bagaimana mengiplementasikan hal tersebut.

“Untuk membuat video pembelajaran, hal pertama yang harus dipahami adalah memilih software editing video. Salah satunya Filmora,  aplikasi video editor yang terbaik bagi pemula karena fitur yang yang diberikan sangat user-friendly dan banyaknya plugin secara gratis,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Selain itu, Deni juga menjelaskan bahwa pengguna internet di Indonesia rentang umur 16 tahun hingga 64 tahun paling banyak mengakses website Youtube yakni streaming video. 

“Youtube tidak hanya berisi konten hiburan, tetapi banyak juga video pembelajaran yang diunggah dalam platform tersebut. Sehingga,  hal ini bisa membantu para guru untuk membuat video. Dalam penggunaanya, Filmora sangat mudah digunakan,” tutur pria yang juga berprofesi sebagai contens creator. 

Tahapan dalam pembuatan video hanya terdiri dari pra produksi yakni menyiapkan bahan pembelajaran, produksi dalam pengambilan video, dan post produksi yakni proses editing penyeleksian komposisi pemotongan video sesuai materi. 

“Dalam pembuatan video akan ada kendala yang dialami, seperti pencahayaan dan noise audio. Hal ini bisa diakali dengan pemilihan tempat terang yang terkena cahaya matahari, berada di  ruangan tertutup, dan menggunakan earphone,” tutup Deni. 

Webinar ini  mendapatkan perhatian serius para peserta.  Mereka mengatakan bahwa software Filmora ini sangat mudah digunakan terlihat dari beberapa fitur yang memang tidak membingungkan. 

"Saya juga seorang pengisi konten video pembelajaran di Youtube, sehingga memilih software editing video yang baik dan simpel penggunaannya harus selektif. Salah satunya banyak software video yang ternyata gratis namun meninggalkan watermark," ujar Rinaldi seorang guru SMK Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement