Ahad 18 Oct 2020 13:13 WIB

Menang Telak, Ardern Bentuk Pemerintahan dalam 3 Pekan

Jacinda Ardern menang telak dalam pemilihan umum, Sabtu (17/10).

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
 Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara di acara malam pemilihan partai Buruh Selandia Baru di Auckland, Selandia Baru, 17 Oktober 2020. Jacinda Ardern memenangkan masa jabatan kedua dalam pemilihan umum Selandia Baru.
Foto: EPA-EFE/DAVID ROWLAND
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara di acara malam pemilihan partai Buruh Selandia Baru di Auckland, Selandia Baru, 17 Oktober 2020. Jacinda Ardern memenangkan masa jabatan kedua dalam pemilihan umum Selandia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menang telak dalam pemilihan umum, Sabtu (17/10). Sehari setelah kemenangannya, Ardern mengumumkan akan membentuk pemerintahan baru dalam waktu tiga pekan.

Namun demikian, perdana menteri menolak untuk menyebutkan apakah dia akan membentuk pemerintahan sendiri atau membentuk koalisi. Mayoritas barunya di parlemen akan memungkinkannya membentuk pemerintahan satu partai pertama sejak Selandia Baru mengadopsi sistem pemungutan suara proporsional pada tahun 1996.

Baca Juga

"Sementara akan ada tiga pekan lagi sebelum kami mendapatkan hasil akhir itu, harapan saya adalah kami akan mengerjakan formasi pemerintah dalam kerangka itu," kata Ardern dalam konferensi pers.

Partainya, Partai Buruh memenangkan 64 dari 120 kursi di parlemen unikameral negara itu. Selama tiga tahun terakhir, Ardern berkoalisi dengan Green Party dan partai nasionalis New Zealand First Party (NZ First). Meskipun dia tidak lagi membutuhkan dukungan, koalisi adalah hal yang biasa di Selandia Baru karena partai-partai ingin membangun konsensus.

"Saya telah menjadi pembangun konsensus tetapi saya juga harus bekerja dengan amanat yang diberikan Buruh," kata Ardern.

"Saya telah mengatakan kepada Green Party bahwa saya akan berbicara dengan mereka pekan depan. Saya tidak ingin menarik kesimpulan apa pun pada saat ini," ujarnya menambahkan.

Green Party kembali dengan mandat yang lebih besar yaitu 7,6 persen suara. Namun, NZ First, yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Winston Peters, tidak mengumpulkan cukup dukungan untuk kembali ke parlemen.

Partai Maori, yang mewakili komunitas adat yang merupakan sekitar 15 persen dari populasi, kembali ke parlemen. Kemenangan gemilang adalah suara ya untuk pemerintahan Ardern yang progresif dan demokratis dan untuk kepemimpinannya dalam menghancurkan Covid-19 di negara itu, serta penanganannya terhadap pembantaian 51 jamaah di dua masjid Christchurch hingga letusan gunung berapi yang fatal.

Ardern (40 tahun) meningkatkan reputasinya tahun ini dengan pendekatan simpel yakni "bekerja keras, pergi lebih awal" terhadap pandemi. Kasus dan kematian karena virus korona di Selandia Baru pun tercatat sedikit.

Selandia Baru hanya memiliki 25 kematian dan sekitar 1.500 infeksi sejak Maret. Dalam kasus baru, pejabat kesehatan mengatakan orang yang terinfeksi diidentifikasi sejak dini dan risiko penularan dapat diatasi.

Ardern mempertahankan pengikut internasional yang kuat dengan mempromosikan berbagai masalah termasuk hak-hak perempuan, keadilan sosial, dan multilateralisme. Meski begitu, ada kritik terhadap kebijakan ekonominya, dan musim panas yang membayangi tanpa turis internasional akan menjadi ujian utama Ardern.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement